Salin Artikel

Malam Kedua Pascagempa Cianjur, Warga Masih Ogah Tidur di Dalam Rumah

Hal ini sebagaimana terpantau di beberapa lokasi seputaran jalan protokol Cianjur dan beberapa tempat lainnya.

Warga belum berani tidur di dalam rumah karena masih merasakan getaran akibat gempa susulan.

Egi Sugiharto (30), seorang warga Bayubud, Rancagoong, Cianjur, memilih tidur di luar rumah bersama warga lain karena masih trauma dan belum berani beraktivitas di dalam rumah, apalagi tidur di malam hari.

Tidak hanya malam hari, Egi juga mengaku mengurangi aktivitas dalam rumah pada siang hari.

"Pokoknya masih pada takut apalagi sampai saat ini masih terasa ada gempa," kata Egi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/11/2022) malam.

Egi bersama belasan warga lainnya pun memilih tidur di dalam tenda yang dibuat dari terpal.

"Kebetulan ada area bekas pesawahan di dekat perkampungan jadi memanfaatkannya," ujar Egi.

Di tempat terpisah, Neng Raisa (19) menuturkan, warga sempat menggelar tikar di lapangan untuk tidur malam ini.

Namun, karena sempat hujan, ia dan warga lain memilih pindah ke teras dan pelataran rumah.

"Ada juga yang tidur di masjid, masih pada tidak mau di rumah soalnya," ucap warga Karangtengah Cianjur, ini.

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/23/063017878/malam-kedua-pascagempa-cianjur-warga-masih-ogah-tidur-di-dalam-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke