Salin Artikel

Korban Gempa Cianjur di Tenda Pengungsian Mulai Terjangkit Penyakit

Para pengungsi terserang diare, hipertensi, demam, dan inspeksi saluran pernapasan atas (ISPA) karena pengaruh cuaca.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Sumarjaya mengatakan, ada 600 orang pengungsi yang mengeluhkan sakit.

"Sempat naik dari (tanggal) 23 ke 24, namun sekarang trennya turun, melandai," kata Jaya di Pendopo Bupati Cianjur, Minggu (27/11/2022).

Disebutkan, tim medis terus melakukan upaya pencegahan penyakit di tenda-tenda pengungsian melalui berbagai upaya, di antaranya pengendalian sampah, fogging, termasuk memberikan layanan kesehatan produksi bagi ibu hamil.

"Kita siapkan anti tetanus juga, sudah diperoleh 500 vial, kebutuhan kita 1.000 vial," ujar dia.

Jaya menegaskan, memasuki pekan kedua pascagempa, penanganan mulai fokus pada nontrauma, yakni penyakit-penyakit ikutan tersebut.

"Sepekan terakhir atau minggu pertama kita fokus menyelesaikan trauma korban, seperti patah tulang, luka, dan hari ini sudah tidak ada operasi," kata Jaya.

Jaya menambahkan, untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan terhadap korban gempa, pihaknya menerjunkan 2.675 relawan kesehatan ke semua titik pengungsian.

"Stok atau ketersediaan obat cukup. Berapa kebutuhannya kita drop. Distribusi obat kita titipkan ke relawan," ujar Jaya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyebutkan, jumlah pengungsi saat ini mencapai 73.874 jiwa yang menempati 325 tenda pengungsiian.

"Sebanyak 183 lokasi merupakan pengungsian terpusat, dan sisanya mandiri yang berada atau mengungsi di dekat rumah masing-masing," kata Suharyanto di Cianjur, Minggu malam.

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/28/103536378/korban-gempa-cianjur-di-tenda-pengungsian-mulai-terjangkit-penyakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke