Salin Artikel

Unggah Foto Berambut Putih, Ridwan Kamil Diharap Tak Terjebak Penyataan Simbolis Semata

Kuat dugaan, foto tersebut untuk merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu di Gelora Bung Karno (GBK), terkait tampilan sosok pemimpin yang memikirkan rakyat.

Tidak sedikit pula yang menyebutkan unggahan foto tersebut memperlihatkan kesiapan Ridwan Kamil untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden pada 2024.

Pengamat politik dari Universitas Padjdjaran (Unpad) Dadang Rahmat mengatakan, pernyataan Jokowi merupakan sebuah simbol semata.

Menurutnya, para tokoh atau sosok yang masuk dalam bursa pencalonan Presiden untuk 2024, termasuk Ridwan jangan terlalu merespons simbol tersebut secara serius.

"Jadi menurut saya kalau soal rambut tidak terlalu subtansi lah, kalau soal penampilan itu mau ditambahkan atau dikurangi itu tidak akan terlalu signifikan, itu hanya pada respon saja," katanya dihubungi, Senin (28/11/2022).

Sekalipun Ridwan Kamil merespon simbol yang dilontarkan Jokowi dengan mengunggah rambutnya menjadi putih, kata dia, elektabilitasnya belum tentu akan meningkat secara drastis.

Meski saat ini sosok Jokowi memiliki kekuatan penuh untuk meng-endorse seseorang agar bisa melenggang ke Pilpres 2024.

Namun, ia mengatakan Ridwan Kamil harus memahami bahwa apa yang dilontarkan Jokowi hanya sebuah simbol yang bersifat artifisial semata.

"Namun, apa yang disampaikan oleh Pak Jokowi itu merupakan sebuah simbol dia itu mendukung siapa, kalau kemudian orang yang masuk bursa langsung merespons simbol itu termasuk Kang Emil itu menurut saya tidak akan terlalu signifikan," ujarnya.


Ia melihat, calon pemilih di masa mendatang diyakininya tidak akan melihat sebuah penampilan sebagai syarat untuk menjadi orang nomer satu di Indonesia.

Pasalnya, masyarakat saat ini sudah paham betul, bahwa tampilan itu bisa diciptakan, baik dilebihkan atau dikurangi.

Tak hanya itu, pernyataan Jokowi, kata dia, masih bersifat multitafsir.

Pasalnya, tak sedikit orang yang berfikiran bahwa sosok yang bekerja keras itu memiliki tampilan sesuai dengan apa yang dikatakan Jokowi. Namun, lanjut dia, kenyataan di lapangan belum tentu senada.

"Sekarang kan persepsinya jadi rambut putih itu berfikir dan rambut hitam itu masih muda, padahal kan kenyataanya ada masyarakat biasa yang bukan siapa-siapa dan masih muda tapi rambutnya sudah putih. Jadi, gak bisa dikatakan bahwa berambut putih itu dominan memikirkan rakyat. Tapi, sekarang simbol itu jadi cukup kuat, simbol itu dianggap sebagai orang yang bekerja keras," tuturnya.

Jangan mudah terpancing

Menurutnya, publik juga jangan sampai menafsirkan apa yang direspons Ridwan Kamil sebagai bentuk kepercayaan diri untuk maju di tahun 2024.

Namun, sambung dia, masyarakat harus bisa melihat apa yang dilakukan orang nomor satu di Jawa Barat itu sebagai sebuah respons saja.

"Sebetulnya, ini tidak bisa dikatakan percaya diri atau tidak, ini hanya sebagai respon saja," tambahnya.

Meskipun, Ridwan Kamil mencoba untuk menambahkan atau mengurangi tampilannya, kata Dadang, hal itu belum tentu bisa membuat Kang Emil elektabilitasnya meroket.

"Karena itu tadi publik sudah bisa menilai bahwa tampilan itu bisa diciptakan atau dibentuk, dan belum tentu bisa signifikan elektabilitasnya, atau kepercayaan publiknya," kata dia.

Sebaiknya, jika Ridwan Kamil ingin melonjak elektabilitasnya, harus melakukan sebuah pembuktian yang sifatnya bisa dirasakan langsung, diketahui masyarakat bahkan diapresiasi.

"Jadi kalau menurut saya itu, jangan terpancing dengan simbol atau endorsement yang bersifat tampilan yang bersifat artifisial, kenapa? Karena sekarang masyarakat tak lagi memikirkan hal itu," ungkapnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/28/154557178/unggah-foto-berambut-putih-ridwan-kamil-diharap-tak-terjebak-penyataan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke