2 Pengungsi Gempa Cianjur Meninggal, Diduga Kedinginan, Kebutuhan Selimut dan Air Bersih Mendesak

CIANJUR, KOMPAS.com - Dua orang pengungsi dikabarkan meninggal dunia karena kedinginan. Untuk itu, kebutuhan selimut sangat mendesak.

Hal tersebut disampaikan Ketua Jabar Bergerak, Atalia Praratya Kamil usai mengunjungi beberapa posko gempa Cianjur, Selasa (29/11/2022).

Atalia mengatakan, kebutuhan pangan saat ini masih mencukupi. Namun yang paling urgent saat ini adalah air bersih, selimut, atau jaket untuk pengungsi di malam hari.

Ia mendapat laporan ada dua pengungsi meninggal dunia karena kedinginan di malam hari. Satu orang lanjut usia dan satu lagi balita.

"Alhamdulillah berkat dukungan semua pihak ya kebutuhan daripada pangan itu nampaknya sudah tercukupi hanya tinggal yang paling urgent adalah kebutuhan air bersih jadi saya tadi masih melihat bahwa banyak masyarakat yang masih mandi dan menggunakan kebutuhan utamanya begitu dengan menggunakan air kolam," ujar Atalia.

Atalia mengatakan, selain pengadaan air bersih, sarana lain yang harus didirikan adalah sarana ibadah, sarana pendidikan, dan toilet umum.

"Kami meyakini bahwa pemerintah tidak akan mungkin untuk mampu menyelesaikan semua rekonstruksi ini seperti sedia kala dan waktu cepat, maka saya menyarankan kepada teman-teman dari berbagai wilayah dan komunitas dari ikatan alumni dan lain sebagainya untuk fokus mempersiapkan juga terkait dengan bagaimana bisa menghadirkan sarana tersebut," katanya.

"Tapi teknisnya harus maraton jangan lari sprint, maksudnya bersambung kerja tim satu bergerak, ada yang istirahat, dan terus bergantian," tambah dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Atalia Sebut Kebutuhan Air Bersih dan Selimut Mendesak, Dua Pengungsi Meninggal Diduga Kedinginan