Salin Artikel

Gempa Cianjur Terkini: Korban Meninggal 327, Hilang 13, Pengungsi 108.720

Jumlah korban jiwa terus bertambah menyusul proses pencarian dan pertolongan yang masih dilakukan tim SAR gabungan di beberapa lokasi longsor di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur.

Informasi yang dihimpun dari Satgas gabungan penanganan gempabumi Cianjur, jumlah korban hilang saat ini sebanyak 13 orang yang tersebar di wilayah Desa Cijedil dan Desa Mangunkerta, Cianjur.

“Sementara untuk korban luka berat ada 595 orang dan 68 orang masih menjalani perawatan di semua rumah sakit di Cianjur,” kata Komandan Kodim 0608/Cianjur Letkol Arm Haryanto di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (29/11/2022) malam.

Berdasarkan survei data terpilah, jumlah pengungsi saat ini mencapai 108.720 orang yang menempati 451 posko pengungsian, baik yang terpusat maupun mandiri.

Para pengungsi terdiri dari laki-laki sebanyak 52.987 orang, perempuan 55.733 orang, dan ibu hamil 1.341 orang.

“Untuk pengungsi lansia ada 6.994 orang dan penyandang disabilitas terdata 147 orang,” kata Haryanto.

Sementara kerugian materil berupa rumah warga yang mengalami kerusakan mencapai 83.747 unit, terdiri dari 34.477 rusak berat , 17.599 rusak sedang, dan rumah rusak ringan sebanyak 35.976 unit.

Selain berdampak terhadap rumah-rumah warga, guncangan gempa juga merusak 511 bangunan sekolah, 17 gedung perkantoran. 187 tempat ibadah, dan 14 fasilitas kesehatan.

“Wilayah terdampak tersebar di 16 wilayah kecamatan terdiri dari 169 desa,” ujar Haryanto.

Distribusi Logistik

Kepala Polres Cianjur AKBP Doni Hermawan memastikan sudah tidak ada wilayah terdampak yang terisolasi.

Kendati begitu, beberapa lokasi sulit diakses sehingga pendistribusian logistik menempuh jalur udara.

“Kampung terisolasi sudah kami jangkau dan lakukan pendistrisbusian, baik melalui heli dengan vertikal drop maupun jalur darat dengan roda dua (sepeda motor),” kata Doni.

Proses pendistribusian logistik jalur darat untuk korban gempa di wilayah-wilayah terpencil dilakukan dengan memberdayakan komunitas motor trail.

“Ini merupakan hal yang efektif, setelah kita coba melakukan dengan memberdayakan komunitas offroad,  tetapi tidak bisa sampai karena ada lokasi-lokasi yang cukup menantang dan sulit untuk dimasuki,” ujar dia.

Doni menjelaskan, pendistribusian logistik terus dilakukan secara berkelanjutan terutama ke lokasi-lokasi pengungsian yang dimungkinkan persediaan kebutuhannya menipis.

“Kita pasok kembali melalui jalur darat. Hari ini sudah terdistribusi dengan baik, dan memastikan kondisi masyarakat di tempat-tempat penampungan juga dalam keadaan sehat,” ungkap Doni.

Penanganan Pengungsi

Memasuki pekan kedua pascagempa, Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI mulai fokus pada dukungan kesehatan jiwa psikososial korban.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI Sumarjaya mengatakan, sebanyak 500 orang diterjunkan ke lokasi-lokasi pengungsian.

“Mereka terdiri dari psikiater sebanyak 105 orang, psikolog 210 orang, dan 210 orang perawat jiwa,” kata Jaya.

Para tenaga kesehatan itu dibagi ke dalam tim untuk memberikan pendampingan trauma healing secara berkelompok.

“Berdasarkan standar dari (organisasi) Save the Children, satu kelompok atau kelas itu terdiri dari 10 hingga 20 orang,” ujar dia.

Selain upaya tersebut, tim medis juga mendirikan dapur gizi untuk penambahan makanan bagi pengungsi balita dan bayi. Termasuk pelayanan kesehatan bagi ibu hamil.

Gempa Susulan

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, hingga Selasa (29/11/2022) petang jumlah gempa susulan tercatat 319 kali dari mainshock atau gempa utama.

Kordinator Bidang Peringatan Dini Kebencanaan BMKG Sigit Pramono menyampaikan, aktivitas gempa susulan secara fluktuatif terus mengecil dan frekuensinya semakin jarang.

“Dari sisi jumlah terus menurun dalam hariannya, dan energi cukup signifikan peluruhannya," kata Sigit di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa malam.

BMKG mengingatkan masyarakat perihal potensi hujan dalam tiga hari ke depan dengan intensitas ringan hingga sedang dari siang menuju petang.

"Prakiraan cuaca ini tentu perlu dipertimbangkan untuk kegiatan di lapangan (tim evakuasi korban) maupun  warga yang masih tinggal di luar rumah," ujar Sigit.

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/30/080133278/gempa-cianjur-terkini-korban-meninggal-327-hilang-13-pengungsi-108720

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com