Salin Artikel

Kronologi Dini Disiram Air Keras oleh Suami karena Minta Cerai, Cairan Dimasukkan Tumbler

Peristiwa terjadi di jalan sepi yang tak jauh dari kediaman korban di Kampung Pos Wetan, RT 1/14, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat pada Kamis (1/12/2022).

Akibat peristiwa tersebut, kini korban harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Al-Ihsan karena mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuhnya.

Meski terkapar lemah di rumah sakit, korban masih bisa menceritakan detik-detik dia disiram cairan diduga air keras oleh suaminya kepada sang adik, Dinda Novi Risnasari (32).

Ia bercerita pasangan suami istri tersebut sudah hidup pisah ranjang.

"Awalnya minta antar ke saya (bertemu pelaku) tapi saya juga sudah curiga dan feeling enggak enak. Saya sudah wanti-wanti ke Dini, jangan bertemu," ujar Dinda saat ditemui di kediamannya, Jumat (2/11/2022).

Namun saat itu Dini merasa yakin suaminya tidak akan berani melakukan kekerasan karena kondisinya siang dan tentunya banyak orang.

"Terus saya enggak mengantar karena mau mandi dulu, tapi saya bilang kalau ada apa-apa teriak saja dia diantar sama anaknya," kata dia.

"Pas saya selesai mandi ternyata dia sudah ke bawah (TKP)," katanya.

Tak lama, Dinda melihat kakaknya lari sambil berteriak ke dalam rumah dan langsung membuka pakaiannya karena tubuhnya panas dan melepuh.

"Terus tadi saya ngobrol (di rumah sakit) kejadiannya kayak gimana. Dia bercerita awalnya biasa saja tidak ada cekcok atau apa, bahkan pelaku juga kata Dini sempat peluk anak-anaknya dulu," ucap Dinda.

Setelah itu, Dini langsung pergi bersama anak-anaknya.

Namun tak lama kemudian Dini dipanggil pelaku dengan alasan ingin memberikan uang untuk kebutuhan sehari-hari.

Tanpa rasa curiga, Dini langsung kembali mendatangi pelaku meskipun sempat merasa aneh. Karena selama ini pelaku sama sekali tidak pernah menafkahi korban.

"Kakak saya bilang tumben ngasih uang, terus balik lagi tapi saat itu langsung disiram. Awalnya mau ngasih kunci kontrakan, kalau ngasih uang cuma alibi saja biar balik lagi," ujarnya.

Berdasarkan cerita dari Dini, saat melakukan aksi penyiraman tersebut, pelaku sudah membawa tumbler yang berisi cairan diduga air keras.

Kemudian cairan tersebut disiramkan ke bagian wajah dan tubuh korban.

"Saat disiram itu, Dini sempat berteriak dalam keadaan tanpa pakaian karena bajunya juga mengerut dan kulitnya melepuh," kata Dinda.

Sementara itu, Kapolsek Padalarang Kompol Darwan mengatakan motif pelaku menyiram korban dengan menggunakan cairan yang diduga air keras tersebut bermula dari adanya permasalahan rumah tangga yang telah berlangsung lama.

"Menurut keterangan korban, pelaku ini mengajak untuk baikan lagi. Informasi dari saksi ada ketidakharmonisan dan korban ini meminta cerai," ujarnya saat ditemui di Mapolsek Padalarang, Jumat (2/12/2022).

Karena sang istri meminta cerai, pelaku merasa sakit hati dan dendam. Sehingga, dia menyiram korban menggunakan cairan yang diduga air keras.

Darwan mengatakan, sebelum kejadian ini, sempat terjadi keributan antara pasangan suami istri tersebut pada akhir Oktober 2022.

Bahkan pihaknya juga turun tangan untuk memediasi keduanya.

"Kami mediasi di Polsek Padalarang dan soal ini ada bukti perdamaian dan kesepakatan bahwa pelaku tidak akan mengulangi perbuatan serupa, tapi akhirnya terulang lagi sekarang," kata Darwan.

Adik ipar korban, Anugerah Tri Ramadhani Prawira (36), mengatakan pelaku memang tidak mau bercerai dengan Dini sudah sejak lama. Namun ia pelaku pernah meninggalkan korban selama lima tahun dan tidak memberikan nafkah.

"Bahkan karena tidak mau cerai, dia (pelaku) ngamuk sambil membawa samurai dan menantang semua warga di sini," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi dan Motif Suami Siram Air Keras ke Tubuh Istri di Padalarang, Pelaku Sempat Bohongi Korban

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/02/202500378/kronologi-dini-disiram-air-keras-oleh-suami-karena-minta-cerai-cairan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke