Salin Artikel

Perjuangan Don Lego, Pionir Kembalinya Kejayaan Musik Ska di Nusantara

BANDUNG, KOMPAS.com - Don Lego merupakan band asal Kota Bandung bergenre Jamaican Sound. Mereka sudah berkiprah selama 20 tahun di industri musik Tanah Air.

Namanya terkenal tatkala mereka menjadi pionir kembalinya kejayaan musik Ska di Nusantara khususunya di Kota Bandung.

Pada awalnya, Tradisional Reggae dan Ska menjadi aliran yang mereka usung.

Namun seiring perkembangan musik yang mereka arungi, Don Lego membawa Roots And Steady Beat, yang juga merupakan bagian dari ruang lingkup Jamaican Sound, konsisten hingga hari ini.

Sejarah Don Lego

Salah satu personel, Sir Iyay mengatakan, nama Don Lego diambil dari tokoh penjahat yang ada dalam film Benyamin S berjudul “Koboi Ngungsi”.

"Ini juga menginspirasi penamaan penggemar sebagai Antek-antek Don Lego Family," ujar Sir Iyay di hadapan Jaksa Pengadilan Musik DCDC, Budi Dalton dan Pidi Baiq di Bandung, Jumat (3/12/2022).

Dalam perjalanan mereka bermusik selama 20 tahun, keluar masuk personel ikut menghiasi. Sir Iyay yang merupakan gitaris pernah meninggalkan grup musik ini. Padahal saat itu, beberapa lagu sudah dibuat.

Bahkan mereka sempat kekosongan posisi vokal lebih dari 3 tahun akibat hengkangnya kumbang. Posisi itu kemudian digantikan Dwi Tanty atau akrab disapa Chun Li hadir sebagai warna baru yang mengisi kekosongan tersebut.

Di sisi lain, Sir Iyai pun kembali dengan mengambil posisi lamanya sebagai gitaris Don Lego.

Hal ini pun beriringan dengan lahirnya karya terbaru Don Lego bertajuk “Tenang Ada Aku” yang ditulis dan diaransemen oleh Viko Saxo serta menjadi jembatan menuju album ketiganya.

”Bercerita kegelisahan agar tidak takut menghadapi dunia ini, selalu ada orang yang selalu menenangkan dalam menghadapi dunia ini,” kata Viko yang mengaransemen Saxo serta menjadi jembatan menuju album ketiganya.

Single terbaru Don Lego yang bertajuk “Tenang Ada Aku” ini, menggaris bawahi tentang upaya pembelaan, perhatian, dan perlindungan, sebagai bentuk bahasa kasih sayang terhadap pasangan juga persahabatan yang merupakan sebuah interpretasi dan ekspresi kasih sayang secara universal.

Gubahan melodi lagu dan lirik yang ringan namun mendalam, menjadi ciri khas dari Don Lego yang hingga kini dipertahankan, dengan nuansa tempo andante, serta sentuhan rocksteady beat.

Lagu ini pun memperkenalkan warna baru yang semakin kaya dan berbeda dari karya-karya Don Lego sebelumnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/03/071612478/perjuangan-don-lego-pionir-kembalinya-kejayaan-musik-ska-di-nusantara

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com