Salin Artikel

Sesar Garsela, Sesar Paling Aktif di Jawa Barat yang Disebut Bisa Memicu Gempa Merusak

KOMPAS.com - Gempa Garut dengan magnitudo M4,3 pada 1 Februari 2023, pukul 22.57 WIB dirasakan cukup kuat oleh warga Garut hingga ke wilayah Bandung.

Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa Garut terletak di darat dengan jarak sekitar 19 km barat daya Kabupaten Garut pada kedalaman 3 km.

Dilansir dari laman vsi.esdm.go.id, kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif berupa sesar Garsela dengan mekanisme sesar mendatar.

Lebih lanjut, sesuai dengan peta geologi lembar Garut dan Pameungpeuk yang dikeluarkan Badan Geologi memang terdapat sesar mendatar di sekitar lokasi pusat gempa bumi.

Apa itu sesar Garsela?

Sesar Garsela atau Sesar Garut Selatan adalah salah satu sesar aktif yang ada di wilayah Jawa Barat bagian selatan.

Sesar ini memiliki struktur memanjang dari selatan Garut hingga ke selatan Bandung sepanjang 42 km.

Terdapat dua segmen sesar Garsela, yaitu segmen Rakutai (utara) sepanjang 19 km dan segmen Kencana (selatan) sepanjang 17 km.

Baik segmen Rakutai dan segmen Kencana di sesar Garsela ini disebut memiliki aktifitas yang sama aktifnya.

Aktivitas gempa yang terjadi di zona sesar Garsela dominan memiliki mekanisme sumber sesar geser (strike slip).

Lebih lanjut, jika mengamati klaster gempa-gempa di Garut selatan, tampak pola zona sesar Garsela berarah baratdaya–timurlaut.

Sesar Garsela disebut sebagai sesar aktif karena sejak 2008, BMKG mencatat adanya kluster aktivitas kegempaan atau seismisitas di zona sesar ini.

Menurut penjelasan Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, sesar Garsela adalah salah satu struktur sesar yang paling aktif di Jawa Barat.

Namun sampai saat ini, para ahli belum mengetahui laju pergeseran sesar dan magnitudo tertarget yang dapat dilepaskan oleh sesar Garsela.

Untuk itu, sesar Garsela menjadi tantangan bagi para ahli geologi gempa dan geodesi untuk mengungkapnya.

Sejarah gempa di sesar Garsela

Meski di zona sesar Garsela sering terjadi aktivitas yang menimbulkan gempa bumi, namun tidak pernah ada yang magnitudonya melebihi 5,0.

Rata-rata gempa di zona ini berkekuatan kecil, namun karena sangat dangkal membuat guncangan tersebut dapat dirasakan kuat oleh masyarakat.

Hal ini membuat masyarakat di sekitar sesar Garsela tetap harus waspada karena pusat gempa sangat dangkal tetap dapat menimbulkan kerusakan.

Banyak kasus gempa kekuatan di bawah 5,0 di zona sesar Garsela yang pernah menimbulkan kerusakan.

Salah satu gempa yang merusak yang berpusat di sesar Garsela terjadi pada tanggal 18 Juli 2017 dengan kekuatan M 3,7 yang menimbulkan kerusakan di sekitar wilayah Kamojang, Garut.

Lebih lanjut, sejak tahun 2020 hingga 2022, terdapat beberapa kejadian gempa bumi yang bersumber dari aktivitas sesar Garsela.

Di tanggal 1 November 2020 pukul 21.34 WIB gempa bumi kembali mengguncang Bandung dan Garut dengan Magnitudo 4,0 yang disebabkan oleh aktivitas sesar Garsela.

Selanjutnya, di tanggal 1 Desember 2021 (M 3,7), 4 Desember 2021 (M 2,9) dan 7 Desember 2021 (M 2,8) terjadi rangkaian gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas sesar Garsela.

Kemudian di tahun 2022 juga tercatat sudah ada beberapa gempa yang bersumber dari aktivitas sesar Garsela yaitu pada tanggal 19 April 2022 (M 3,4) dan 28 April 2022 (M 2,3).

Sumber:
vsi.esdm.go.id   
jabar.tribunnews.com [1] [2] [3]
kompas.com  (Gloria Setyvani Putri)

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/04/062100878/sesar-garsela-sesar-paling-aktif-di-jawa-barat-yang-disebut-bisa-memicu

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke