Salin Artikel

Banjir Kembali Landa Dayeuhkolot Bandung, Kades Khawatir Tanggul Jebol

Kepala Desa Dayeuh Kolot Yayan Setiana membenarkan hal itu. Ia menyebutkan, selama dua pekan, tidak seluruh lokasi terdampak dan situasinya naik surut.

"Ya betul sejak musim hujan, sebetulnya sudah dua minggu yang lalu juga banjir, cuma naik terus surut, karena enggak setiap hari hujannya," kata dia ditemui di Kantor Desa.

Sementara untuk banjir hari ini, kata dia, sudah terjadi sejak Jumat (2/12/2022) pukul 01.00 WIB dini hari.

Meski begitu, lanjutnya, banjir datang tidak dengan volume yang tinggi, baru pada Sabtu (3/12/2022) volume air mulai tinggi.

Semalam, kata dia, tinggi muka air (TMA) mencapai 1,2 meter, sedangkan siang hari mencapai 70 sentimeter.

Yaya mengatakan, ada 11 RW yang terdampak dan sebanyak 2.500 rumah terendam banjir.

"Jadi ya gitu, kaya di isi ulang, volume nya naik, kemudian turun lagi, pas tadi malem cukup tinggi karena ka hujannya cukup lama," ujarnya.

Menurutnya, "tamu tak diundang" ini bukan lagi dari luapan Sungai Citarum, namun luapan Sungai Cipalasari yang merupakan air kiriman dari Kota Bandung.

Selain itu, banjir juga diakibatkan adanya kebocoran dari bekas gorong-gorong. Ia mengatakan, kebocoran tersebut sudah ditutup, namun tetap saja masih terjadi rembesan yang memperburuk kondisi.

Yayan mengungkapkan, adanya dua folder air yang diperuntukkan untuk menghalau limpasan Sungai Cipalasari tidak berfungsi cukup maksimal, sehingga banjir kerap melanda wilayah Dayeuh Kolot.

"Seandainya genangan air sekarang sudah terpompa dengan baik, mungkin enggak akan terlalu tinggi banjirnya," kata dia.

Yayan khawatir, letak permukiman warga yang berada di bawah tanggul akan terdampak jika volume air membesar dan tanggul tak bisa menampung dan jebol.

Pasalnya, saat ini ada beberapa tanggul yang belum dibeton. Dengan Kondisi itu, sambung dia, tak menutup kemungkinan tanggul dengan tanah bakal terkikis dan tergerus air.

"Khawatirnya banjir bandang kalau sudah seperti itu, harapannya kalau dilihat kondisi kaya gini, minimal ada folder air di RW 4, dan di sediakan juga pompa air," tambahnya.

Saat ini, warga yang sudah mengungsi di Gedung Pengungsian yang berada di belakang Kantor Desa Dayeuhkolot, ada 11 KK atau 23 Jiwa.

"Yang mengungsi itu rata-rata yang rumahnya gak memiliki lantai dua, jadi terpaksa harus diungsikan dulu," tuturnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/04/183831778/banjir-kembali-landa-dayeuhkolot-bandung-kades-khawatir-tanggul-jebol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke