Salin Artikel

20 Rumah dan Vila di Bogor Rusak Dihantam Hujan dan Angin Puting Beliung

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Hujan deras dan angin puting beliung melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu 3-4 Desember 2022. Kejadian ini merusak 20 rumah beserta fasilitas umum.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan, bangunan rumah dan fasilitas umum yang rusak tersebar di tiga wilayah Cibungbulang, Ciampea dan Sukamakmur.

"(Kerusakan) disebabkan hujan disertai angin dengan intensitas cukup lama sehingga berdampak pada beberapa unit rumah dan fasum mengalami kerusakan di tiga wilayah (kecamatan) tersebut," ujar Staff Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin saat dikonfirmasi, Senin (5/12/2022).

Jalal menjelaskan, hujan deras disertai angin ini mulai terjadi sejak Sabtu sampai Minggu. Kejadian bencana tersebut rata-rata terjadi pada sore hari.

Adapun 20 rumah itu mengalami kerusakan beragam mulai dari ringan sampai rusak berat.

Tembok dapur dan kamar mandi pada dua rumah di Desa Situ Ilir, Kecamatan Cibungbulang jebol.

Kemudian, di Desa Tegal Waru Kecamatan Ciampea terdapat 12 rumah rusak tertimpa pohon tumbang dan secara keseluruhan kerusakannya pada bagian atap. Data kerusakan lain tercatat dua bangunan fasum meliputi vila dan tempat ibadah.

Selanjutnya, di Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukamakmur terdapat enam unit rumah rusak pada bagian atap akibat terbawa angin puting beliung.

Dari rangkaian kejadian di tiga wilayah itu, sambung dia, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Begitu pula tidak ada korban mengungsi.

Situasi akhir, sebagian rumah di tiga wilayah itu sudah diperbaiki. Kini, rumah-rumah itu sudah ada yang bisa dihuni. Adapun pohon yang tumbang saat ini juga sudah dievakuasi oleh warga setempat.

"Untuk dinding rumah bagian dapur dan kamar mandi yang jebol di Kampung Pager Jangkung, Kecamatan Cibungbulang belum diperbaiki oleh pemilik rumah dan hanya ditutupi kardus," ungkapnya.

Sejauh ini, perbaikan rumah perlu penanganan lebih lanjut oleh dinas terkait. Sebab, dikhawatirkan jika hujan dan angin puting beliung kembali terjadi maka bangunan akan ambruk seluruhnya.

Ia menyebut, potensi kejadian serupa bisa terjadi hingga akhir tahun ini. Oleh karena itu, ia juga mengimbau agar seluruh warga Bogor melakukan 10 kebiasaan kesiapsiagaan bencana setiap hari.

"Langkah yang dilaksanakan TRC BPBD tadi berkoordinasi dengan aparatur setempat, melakukan tindakan sesuai standar operasional prosedur (SOP) kebencanaan, kaji cepat dan analisa di lokasi bencana dan memberikan edukasi kebencanaan serta imbauan," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/05/193339978/20-rumah-dan-vila-di-bogor-rusak-dihantam-hujan-dan-angin-puting-beliung

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com