Salin Artikel

Banjir Bandang Terjang Kabupaten Bandung, Jalan Berubah Jadi Sungai, Pengendara Terbawa Arus

Banjir mengakibatkan terputusnya akses jalan baik menuju Kertasari maupun Pacet.

Selain itu, akibat banjir bandang, seorang pengendara roda dua dan beberapa sepeda motor terbawa arus banjir yang menggenani jalan.

Video banjir bandang tersebut sempat ramai di sosial media.

Ketua Unit Cegah Siaga (UCS) Kecamatan Kertasari Deden Saputra (50) mengatakan, banjir bandang terjadi saat hujan deras pada pukul 14.15 WIB.

"Itu hujan besarnya kayaknya di hutan. Jadi imbasnya ada air datang ke jalan raya," katanya saat dihubungi, Kamis.

Deden menjelaskan, air tiba-tiba datang dan langsung mengaliri jalan raya. Saat kejadian, kondisi Jalan Raya Kertasari - Pacet sudah seperti sungai.

Warga sekitar panik melihat kondisi tersebut. Beberapa pengemudi yang akan melintasi jalan itu terpaksa berhenti dan tak sedikit yang mencari alternatif lain.

Ketinggian air saat banjir bandang berlangsung mencapai 30-50 sentimeter.

"Warga pas kejadian panik, soalnya air langsung datang dengan besar ke jalan raya. Terus orang-orang yang ada di jalan raya langsung menghindar air yang datang itu," ungkapnya.

Ia juga membenarkan bahwa sejumlah kendaraan bermotor ikut terbawa oleh banjir bandang tersebut, serta seorang pengendara sempat jatuh dan terbawa arus beserta kendaraannya.

"Soalnya ada motor yang kebawa air. Yang kebawa air ada motor dua, alhamdulillah sudah terselamatkan. Terus ada pupuk milik warga yang di pinggir jala yang mau diangkut ke kebon turut terbawa air," kata dia.

Kendati begitu, belum ada laporan kerusakan rumah pasca-banjir bandang tersebut.

Saat ini kondisi Jalan Raya Kertasari-Pacet sudah bisa dilalui baik oleh kendaraan roda dua dan empat.

"Sementara saat ini belum ada kerusakan rumah. Soalnya saat ini petugas gabungan masih fokus di pembersihan akses jalan karena banyak lumpur. Saat ini yang melakukan kerja bakti adalah Polsek Kertasari, kecamatan, Satpol PP, Linmas, dengan warga juga," ungkapnya.

Sementara Kapolsek Kertasari Iptu Ahmad Nurdin mengatakan, banjir bandang diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah tersebut.

Selain air, banjir bandang juga membawa material lumpur dan batuan kecil.

"Hujan cukup besar cuma setengah jam lah. Sekarang sudah reda, anggota polsek dan warga berusaha membuka jalan. Akhirnya jalan sudah lancar kembali," ungkapnya.

Pasca-banjir, jajaran polsek beserta warga langsung membersihkan jalan dari sisa-sisa banjir bandang.

"Tidak ada kerusakan, tidak ada korban. Jadi tinggal sisa lumpur sedikit lagi. Kita sudah berusaha di kepinggirkan, ada alat berat juga di sini. Langsung lancar," ungkapnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/08/164130078/banjir-bandang-terjang-kabupaten-bandung-jalan-berubah-jadi-sungai

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com