Salin Artikel

Sesar Cugenang, Sesar Aktif yang Jadi Zona Bahaya Gempa di Cianjur

KOMPAS.com - Terungkap bahwa pemicu gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6 pada 21 November 2022 lalu adalah patahan atau Sesar Cugenang.

Sebelumnya gempa Cianjur diduga disebabkan aktivitas Sesar Cimandiri karena pusat gempa berada di dekat sesar tersebut.

Hal ini diungkap Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada 8 Desember 2022.

Dwikorita juga menjelaskan bahwa Sesar Cugenang merupakan sesar yang baru teridentifikasi dalam survei yang dilakukan BMKG.

Apa itu Sesar Cugenang?

Sesar Cugenang adalah zona patahan atau sesar aktif yang melintas di wilayah Cugenang, sebuah kecamatan di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Sesar Cugenang ini berada pada juru berarah N 347 derajat East (E) dan kemiringan (dip) 82,8 derajat dengan mekanisme gerak geser menganan (dextral strike-slip).

Sesar aktif ini merupakan sesar yang baru teridentifikasi dalam survei yang dilakukan BMKG setelah kejadian gempa Cianjur dengan Magnitudo 5,6 yang terjadi pada 21 November 2022 lalu.

Penemuan Sesar Cugenang sebagai penyebab kejadian gempa Cianjur adalah hasil dari analisis focal mechanism dan sebaran titik gempa-gempa susulan, analisis citra satelit dan foto udara.

Selain itu dilakukan juga survei lapangan secara detail oleh BMKG terhadap pola sebaran dan karakteristik surface rupture (retakan/rekahan permukaan tanah), sebaran titik longsor, kelurusan morfologi, dan pola sebaran kerusakan bangunan.

Dari hasil analisis tersebut, diketahui Sesar Cugenang membentang sepanjang kurang lebih 9 kilometer dan melintasi sedikitnya 9 desa.

Terkait focal mechanism, hasil analisis menunjukkan bahwa zona bahaya di sepanjang Sesar Cugenang mengarah ke barat laut-tenggara.

Rekomendasi menyebut bahwa kawasan di sekitar Sesar Cugenang dalam radius 300-500 meter harus dikosongkan dari permukiman.

9 desa di sekitar Sesar Cugenang harus direlokasi

Survey yang dilakukan BMKG tersebut juga dilakukan sebagai acuan untuk rekonstruksi atau pembangunan kembali kawasan permukiman pasca kejadian gempa Cianjur.

Lebih lanjut, BMKG mendorong Pemerintah Daerah Cianjur untuk merelokasi desa di sekitar Sesar Cugenang.

Area di sekitar tersebut dinyatakan sebagai zona berbahaya untuk dihuni karena rawan gempa bumi.

Dari 9 desa yang dilintasi Sesar Cugenang, delapan diantaranya termasuk Kecamatan Cugenang dan satu dalam wilayah Kecamatan Cianjur.

Sembilan desa itu di antaranya Desa Ciherang, Desa Ciputri, Desa Cibeureum, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, Desa Cibulakan, Desa Benjot, dan Desa Nagrak.

Sebagai sesar aktif, Sesar Cugenang rentan kembali mengalami aktivitas pergeseran atau deformasi yang dapat menimbulkan getaran dan kerusakan lahan, serta bangunan.

“Area sepanjang patahan harus dikosongkan dari peruntukkan sebagai permukiman, sehingga jika terjadi gempa bumi kembali di titik yang sama, tidak ada korban jiwa maupun kerugian materil," kata Dwikorita.

Lebih lanjut, Dwikorita juga menjelaskan bahwa area yang berada di jalur Sesar Cugenang tetap bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain.

Wilayah tersebut masih bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, kawasan konservasi, lahan resapan, atau dikembangkan sebagai destinasi wisata dengan konsep ruang terbuka tanpa bangunan permanen.

Sumber:
bmkg.go.id  
kompas.com  (Penulis : Nur Rohmi Aida | Editor : Inten Esti Pratiwi)

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/11/155210378/sesar-cugenang-sesar-aktif-yang-jadi-zona-bahaya-gempa-di-cianjur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke