Salin Artikel

Jelang Nataru, Harga Daging Ayam dan Sapi di Pasar Baleendah Alami Kenaikan

BANDUNG, KOMPAS.com - Harga daging ayam di pasar Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat meroket jelang libur Natal dan Tahun Baru 2023 mendatang.

Hani Hariani (36), salah seorang pedagang daging ayam mengatakan, melambungnya harga daging ayam sudah berlangsung satu minggu atau sejak minggu pertama bulan Desember ini.

Biasanya, harga normal satu kilogram daging ayam di Pasar Baleendah sekitar Rp 28.000 sampai Rp 30.000.

"Baru satu minggu harga naik jadi Rp 33.000 per kilogramnya," katanya ditemui, Rabu (14/12/2022).

Hani mengatakan, kenaikan harga daging ayam ini sudah dari peternak. Sehingga mau tidak mau, para pedagang ikut menaikkan harga jual.

Dia memprediksi, harga daging ayam akan kembali naik beberapa hari sebelum tahun baru. Bahkan, saat tahun baru harga daging ayam di pasaran, terutama pasar Baleendah bisa mencapai Rp 38.000 per kilogram.

Tidak hanya Natal dan Tahun Baru, Hani meyebut, jelang perayaan hari besar, harga daging ayam memang kerap mengalami kenaikan.

"Jadi memang menjelang hari besar itu selalu naik, ini aja pasti nanti pas tahun baru naik lagi," jelasnya.

Kenaikan harga tersebut, bagi dia, cukup berdampak. Selain khawatir kehilangan pelanggan, ia juga takut tak mampu lagi menyiapkan stok untuk berjualan.

Dalam sehari, Hani bisa menyiapkan lebih dari 100 kilogram ayam, baik yang telah di potong, masih utuh dan tetelan.

"Naik emang naik, tapi sejauh ini penjualan masih baik lah kondisinya, masih ada pembeli yang datang," ujar dia.

Tak hanya itu, Hani kerap menyesalkan harga daging ayam yang naik jelang libur Natal dan Tahun Baru itu tak pernah kembali ke titik normal. Kalau pun terjadi, sambung dia, hanya bertahan seminggu saja.

"Biasanya kalau udah hari besarnya tuh susah normal lagi, paling harga normalnya bertahan ya satu minggu, udah itu naik lagi," ungkapnya.

Ia berharap harga daging ayam bisa kembali ke titik normal, agar para pembeli, pelanggan dan pedagang tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan daging ayam.

"Sering dapat komplain dari pembeli, tapi gak pernah di denger karena kita berjualan. Saya pengen harga cepat turun, normal seperti biasa, biar gak susah semuanya," terang dia.

Daging sapi juga naik

Sementara, Isep Herdiansyah (38) pedagang daging sapi mengeluhkan hal serupa. Jelang libur Natal dan Tahun Baru, harga daging sapi pun ikut melambung.

Isep mengatakan, beberapa item daging sapi di Pasar Baleendah mengalami kenaikan.

Harga daging sapi murni yang awalnya sekitar Rp 135.000 per kilogram, kini menginjak harga Rp 140.000 per kilogram

Kemudian harga daging sapi lokal item paha depan mengalami kenaikan yang sama dari semula Rp 135.000 per kilogram naik menjadi Rp 140.000 per kilogram.

"Kalau daging sapi item paha belakang itu mengalami kenaikan dua kali, asalnya Rp 130.000 per kilogram, kemudian naik jadi Rp 135.00 per kilogram sekarang sudah mencapai Rp 140.000 per kilogram," katanya.

Selain itu, harga daging sapi impor pun mengalami kenaikan dari awalnya Rp 120.000 per kilogram, hari ini sudah mencapai Rp 140.000 per kilogram.

"Itu pasti kembali naik, pas mendekati tahun baru atau libur natal, kenaikannya cukup signifikan, tapi mudah-mudahan bisa bertahan aja di angka yang sekarang," tuturnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/14/120110078/jelang-nataru-harga-daging-ayam-dan-sapi-di-pasar-baleendah-alami-kenaikan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com