Salin Artikel

Menantangnya Jalur Sepeda di Tour De Linggarjati 2022 Kuningan

KUNINGAN, KOMPAS.com - Tour De Linggarjati 2022 di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mulai digelar, Jumat pagi (16/12/2022). 

Hari ini sejumlah peserta memperebutkan juara dalam Kategori Gran Fondo kelas King of Mountain (KoM) dan Non King of Mountain (non-KoM).

Pantauan Kompas.com di lokasi, Bupati Kuningan, Acep Purnama, bersama forum komunikasi pimpinan daerah lainnya, melepas para peserta dengan pengangkatan bendera.

Kategori Gran Fondo mengambil garis start di Halaman Pendopo Pemerintah Kabupaten Kuningan, dan garis finish di halaman Gedung Perundingan Naskah Linggarjati di Kecamatan Cilimus.

Para peserta Gran Fondo kelas KoM akan menempuh jarak sekitar 36,4 kilometer, sementara kelas Non-KoM menempuh jarak sekitar 20 kilometer.

Mereka akan melintasi beberapa jalan desa yang memiliki karakteristik jalan pegunungan, yakni naik dan turun curam serta berkelok.

Bupati Kuningan Acep Purnama menyampaikan, Tour De Linggarjati merupakan event tahunan yang sudah masuk kalender pariwisata tingkat Kabupaten dan juga Provinsi. Sehingga, Pemda Kuningan harus menyelenggarakan kegiatan rutin ini.

"Hanya saja, kita sempat tertunda dua tahun kemarin, tahun 2020 dan 2021, karena pandemi Covid-19. Dan, tahun ini, 2022, kita gelar lagi yang kali ke enam," kata Acep saat ditemui Kompas.com usai melepas para peserta, Jumat (16/12/2022)

Acep menjelaskan, tahun ini berbeda dari sebelumnya yakni diselenggarakan di akhir tahun, yang biasanya di bulan September. Salah satu yang menjadi kendala adalah cuaca ektrem.

Beberapa hari sempat terjadi hujan deras. Pemda langsung menerjunkan petugas untuk memastikan jalur.

"Kami berusaha maksimal di tengah cuaca yang ektrem. Kemarin kan ada hujan besar, dan kami langsung cek jalur secara berkala untuk memastikan dan membersihkan jalan yang barangkali ada bebatuan atau tanah yang turun dari sisi kanan kiri jalan," kata Acep.

Acep juga berkoordinasi dan berkerja sama dengan banyak pihak terkait pengamanan di seluruh jalur yang dilintasi para peserta Tour de Linggarjati.

Pasalnya, jalur yang dilintasi sebagian besar adalah jalan kampung yang tersebar di beberapa titik.

Pemilihan rute yang melintasi jalan-jalan desa ini, kata Acep, adalah upaya tim pelaksana menghadirkan karakter asli Kaki Gunung Ciremai yang menantang.

Kondisi jalan yang naik dan turun yang ekstrem disertai berkelok membuat para peserta kerja keras, tetap fokus dan seimbang.

Para peserta Gran Fondo kelas KoM dan Non-Kom ditargetkan tiba di garis finish Gedung Naskah Perundingan Linggarjati di Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan sebelum pukul 11.00 WIB.

Tour De Linggarjati 2022 akan diramaikan dengan para Peserta Kategori IRR dengan tiga kelas, (IRR Men Youth Women Master B berjarak 29,7 Kilometer, IRR Men Junior Master A berjarak 47,7 Kilometer, dan Men Elite berjarak 129,8 Kilometer)

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/17/072104178/menantangnya-jalur-sepeda-di-tour-de-linggarjati-2022-kuningan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com