Salin Artikel

Kebakaran Pasar Ciawi Tasikmalaya Akhirnya Padam Setelah 4,5 Jam

Kobaran api sejak 15.30 WIB itu dipadamkan oleh gabungan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) lintas daerah.

Mulai dari mobil Damkar asal Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Sumedang, memadamkan api yang melalap seluruh kios di Blok C pasar itu.

Kepala Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya, Iwan Ridwan menyatakan, sesuai hasil pendataan sebanyak 158 kios di pasar itu hangus terbakar tidak bersisa.

"Sesuai pencatatan kami sebanyak 158 kios pedagang di Blok C Pasar Ciawi. Kalau blok lainnya di pasar itu tak ada yang terbakar akibat rembetan api," jelas Iwan kepada wartawan, Minggu malam.

Ratusan kios yang berada di blok C ludes terbakar itu kebanyakan diisi para pedagang kelontongan, pakaian dan kasur.

Sampai saat ini penyebab kebakaran masih belum bisa dipastikan dan masih proses penyelidikan Kepolisian.

“Penyebab kebakaran masih belum diketahui dan itu ranahnya ada di Kepolisian. Kita masih menunggu proses penyelidikan dari pihak Kepolisian dan petugas pemadam kebakaran,” kata Iwan.

Sejatinya, bangunan kios Blok C Pasar Ciawi itu adalah bangunan baru usai pembangunan kecelakaan kebakaran pada 15 Agustus 2021.

“Sebetulnya kami sedang evaluasi pasar-pasar untuk direvitalisasi, nanti prosesnya seperti apa. Untuk pedagang yang kiosnya terbakar, nanti kita tempatkan di kios darurat,” ujarnya.


Sebelumnya, Pasar Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, kembali kebakaran diduga akibat korsleting listrik, Minggu (18/12/2022) sore.

Ratusan kios pedagang di Blok C komplek perdagangan terbesar Tasikmalaya Utara tersebut ludes terbakar dilalap api.

Pasar ini pun pernah terbakar setahun lalu yang membakar ratusan kios.

Kepala Bagian Operasi Polresta Tasikmalaya, Kompol Shohet, membenarkan kejadian kebakaran di pasar itu dan sampai sekarang sedang proses pemadaman oleh petugas Damkar, Polisi, TNI, BPBD dibantu warga sekitar.

"Iya, benar Pasar Ciawi (Kabupaten Tasikmalaya) kebakaran tadi sekitar pukul 15.30 WIB. Dugaan sementara api berasal dari korsleting listrik. Diperkirakan ada 200 kios yang terbakar di Blok C," jelas Shohet kepada wartawan lewat telepon, Minggu sore.

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/19/050829078/kebakaran-pasar-ciawi-tasikmalaya-akhirnya-padam-setelah-45-jam

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com