Salin Artikel

Museum Sri Baduga: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

KOMPAS.com - Museum Sri Baduga terletak di Jalan BKR Nomor 185, Bandung, Jawa Barat.

Museum Sri Baduga menyimpan berbagai benda bersejarah dan benda antik yang bernilai tinggi.

Pada tahun 1990, Museum Sri Baduga berubah nama menadi Museum Negeri Provinsi Jawa Barat Sri Baduga.

Berikut in adalah daya tarik, harga tiket, jam buka , dan rute Museum Sri Baduga.

Museum Sri Baduga

Daya Tarik Museum Sri Baduga

Sri Baduga yang merupakan nama museum ini merupkan nama seorang Raja Agung Kerajaan Sunda yang beragama Hindu di Jawa Barat.

Koleksi Museum Sri Baduga terbagi menjadi 10 klasifikasi, yaitu geologika (batuan, fosil), numisamatika/heraldika (mata uang, tanda jasa), biologika (rangka makhluk hidup), filologika (naskah kuno), etnografika (hasil budaya), keramologika (barang pecah belah), arkeologika (hasil tinggalan budaya), seni rupa, historika (memiliki nilai sejarah), dan teknologika.

Benda-benda yang di museum ini, seperti batu granit, mata uang, rangka hewan, naskah kuno, barang pecah belah, arca, pakaian adat, kereta kencana, serta gramafon.

Museum Sri Baduga merupakan museum dengan arsitektur berbentuk rumah panggung khas Jawa Barat. 

Harga Tiket Museum Sri Baduga

Ada sejumlah harga tiket yang dikenakan Museum Sri Baduga untuk pengunjungnya. Harga tiket tersebut terbagi berdasarkan asal pengunjung dan usia.

Harga tiket Museum Sri Baduga untuk siswa pelajar anak-anak (TK, SD, SMP) sebeasar Rp 2.000. Kemudian, palajar dewasa (SMA sederajat, mahasiswa, dan dewasa) akan dikenakan tiket dengan harga Rp 3.000.

Untuk wisatawan dalam negeri akan dikenakan harga tiket sebesar Rp 3.000 dan wisatawan asing dewasa sebesar Rp 5.000. Sementara, wisatawan asing anak-anak sebesar Rp 4.000.

Jam Buka Museum Sri Baduga

Museum Sri Baduga mulai buka pada pukul 08.00 hingga 16.00 WIB setiap hari Selasa hingga Jumat. Pada Sabtu dan Minggu, museum tutup sementara.

Museum Sri Baduga libur pada hari Senin dan libur nasional.

Rute Museum Sri Baduga

Jarak tempuh Museum Sri Baduga dari pusat Kota Bandung sekitar 3,7 Km dengan waktu tempuh kurang lebih 11 menit.

Perjalanan akan melalui Jalan Sunda, Jalan Moch Ramdan, dan Jalan BKR

Sumber:

www.bandung.go.id

sribaduga.jabarprov.go.id

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/20/224558878/museum-sri-baduga-daya-tarik-harga-tiket-dan-jam-buka

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com