Salin Artikel

Detik-detik Asisten Panji Petualang Dipatuk King Kobra dari Kantong Merah

KOMPAS.com - Seorang asisten Panji Petualang, Alprih Priyono (26) tewas usai dipatuk ular king kobra pada Minggu (18/12/2022) malam.

Peristiwa itu terjadi di Gang Lipur, Jalan A. Yani, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Setelah kejadian, Alprih sempat mendapat perawatan medis di rumah sakit.

Namun, keesokan harinya kondisinya memburuk hinga meninggal dunia.

Awal mula kejadian

Salah satu sahabat, M Sidik Saefulrahman menceritakan detik-detik Alprih dipatuk ular king kobra saat menonton perhelatan final Piala Dunia 2022.

Sebelum kejadian, Alprih datang terlebih dahulu ke rumahnya pada Minggu sore.

Kemudian malamnya, Alprih sempat duduk untuk minum kopi di depan ruko.

"Nah Alprih ini di sini dulu ngopi depan ruko sambil komunikasi dengan di WA dengan seseorang," ucap Sidik dikutip dari TribunJabar.id.

Lantas, ada orang yang datang menemui Alprih dengan membawa kantong kain berwarnam merah yang ternyata berisi ular.

"Kemudian ada yang datang menemui Alprih membawa ular dan diberikan dalam kantong kain warna merah dan diambilnya," tutur dia.

Ketika itu, warga dan Sidik tidak menyadari bahwa orang yang datang tersebut membawa ular karena jaraknya agak jauh.

"Dia sekitar tiga meter dari kita, dia posisinya duduk. Kita di sini kita lagi nonton. Tidak tahu Alprih sedang memeriksa ular," kata dia.

Dipatuk king kobra

Saat terjadi gol kedua Argentina melawan Prancis di final Piala Dunia Qatar 2022, Alprih tiba-tiba berdiri sambil menggerakkan tangannya.

"Kemudian saat akan dihampiri, ular king kobra tersebut menganga berhadapan dengan Alprih," jelas dia.

Alprih sempat sempoyongan hingga topinya terjatuh.

"Bahkan saat berdiri terlihat agak sempoyongan, hingga topinya terjatuh," tambah Sidik.

Sekitar 10 menit kemudian, Alprih dievakuasi ke rumah sakit,

Namun, sebelum itu, Alprih sempat menangkap dan memasukkan ular ke dalam kantong.

"Ular disimpan, awalnya digantung di pagar. Seusai menyimpan ular, Alprih seperti yang muntah dan sesak hingga akhirnya dievakuasi ke rumah sakit mengunakan motor," ucap dia.

Di RSUD Syamsudin SH, Alprih mendapatkan penanganan dan sempat bertahan. Bahkan kondisinya sempat membaik.

Namun pada Senin (19/12/2022) sekitar pukul 00.15 WIB, Alprih tiba-tiba kembali kritis dan meninggal dunia.

"Saat itu pukul 22.44 WIB mendapat penanganan dan mendapatkan obat serum antibisa ular, hingga kembali kritis dan meninggal," kata dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Detik-detik Asisten Panji Petualang Dipatuk King Korbra hingga Meninggal, Alprih Tiba-tiba Berdiri

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/21/133632778/detik-detik-asisten-panji-petualang-dipatuk-king-kobra-dari-kantong-merah

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com