Salin Artikel

Libur Nataru, Tol Japek Selatan Difungsionalkan jika Lalu Lintas di Karawang Timur dan Barat "Stuck"

KARAWANG, KOMPAS.com - Ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Selatan bakal difungsionalkan jika lalu lintas di Tol Japek Karawang Timur dan Karawang Barat macet total.

"Untuk Japek dua (Japek Selatan) yang dari arah Bandung akan digunakan jika jalur Bandung stuck di wilayah Karawang Barat dan Karawang timur," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana saat mengecek kesiapan personel dan sistem di Pos Pengamanan Rest Area Kilometer 57, Kamis (22/12/2022).

Suntana menjelaskan, rekayasa lalu lintas contraflow atau one way masih bisa diberlakukan di jalur tol Jakarta-Cikampek. 

Ia mengaku telah mengecek langsung tol Japek Selatan. Menurutnya, layak untuk dilintasi.

"Tapi begitu keluar ke wilayah Kutanegara, untuk kembali ke tol Karawang Timur membutuhkan waktu sekitar 25 hingga 30 menit," beber dia.

Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan, akses Tol Japek Selatan masuk dari Km 77 jalur B Purwakarta di exit tol Sadang sampai dengan Gerbang Tol (GT) Kutanagara.

"Sepanjang 9 kilometer yang melintasi wilayah Karawang," kata Aldi.

Setelah keluar dari GT Kutanagara, pengendara diarahkan ke jalur arteri Curug sampai dengan Simpang Kosambi, Karawang, sepanjang 15 kilometer.

Di sepanjang jalur itu median jalan tambalan 30 persen, lebar 7 meter. Jalan ini terdapat dua lajur kiri dan lajur kanan atau berlawanan.

Setelah sampai di Simpang Kosambi, pengendara diarahkan melintasi jalur arteri Karawang menuju Bekasi atau dapat kembali masuk ke tol Japek melalui GT Karawang Timur 1 atau GT Karawang Barat.

"Soal pengfungsionalan Tol Japek Selatan, kami sesuai dengan intruksi Polda Jabar dan Korlantas Polri," kata dia.

26.000 Pasukan Dikerahkan

Kapolda Jabar Irjen Suntana mengungkapakan, sekitar 26.000 hingga 27.000 personel disiagakan di 330 pos pengamanan (pospam) dan pelayanan (posyan) di seluruh wilayah Jawa Barat. Termasuk sejumlah tempat wisata. Di antaranya Pangandaran, Sukabumi, pemandian air panas, dan Asep Stroberi.

"Mudah-mudahan memberikan pelayanan yang terbaik buat masyarajat yang mau Natalan, yang mau ibadah, yang mau tempat wisata, maupun kegiatan-kegiatan lainnya," kata Suntana.

Meski puncak arus lalu lintas pada libur Nataru diprediksi terjadi pada 23 Desember 2022, Suntana memastikan bahwa personel tetap siaga hingga arus balik libur Nataru.

Pihaknya, sambung dia, juga menyiapkan pemantauan melalui CCTV yang tersebar di wilayah Jawa Barat.

Terlebih dinamika lalu lintas di jalur tol, arteri, maupun alternatif diprediksi terus berubah. Adapun jumlah kendaraan yang diprediksi melintasi Jawa Barat sekitar 40 juta.

"Semua personel ada di lapangan untuk mencegah terjadinya luapan kendaraan," ungkap Suntana.

Suntana juga mengimbau masyarakat yang akan bepergian pada libur Nataru untuk memastikan kendaraan layak dan terisi bahan bakar minyak (BBM). Selain itu, sopir juga harus dipastikan dalam keadaan sehat.

Begitu juga pengusaha angkutan, baik bus maupun truk untuk memastikan kendaraan layak.

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/22/155142878/libur-nataru-tol-japek-selatan-difungsionalkan-jika-lalu-lintas-di-karawang

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com