Salin Artikel

Penumpang Dibunuh Sopir Angkot di Bogor, Pelaku Berniat Perkosa dan Rampas Barang Berharga Korban

KOMPAS.com - Misteri penemuan mayat perempuan yang terbalut kain putih dengan tubuh penuh luka di Kabupaten Bogor, Jawa Barat akhirnya terungkap.

Korban pertama kali ditemukan pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor, wilayah Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja pada Rabu (14/12/2022) pukul 22.00 WIB.

Polisi mengungkapkan identitas korban yakni berinisial VS (28) yang ternyata dibunuh oleh seorang pria sopir angkot yakni AS alias IR (49).

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan, pelaku telah ditangkap dan ditetapkan tersangka.

"Saat ini tersangka sudah kami lakukan penahanan," kata dia di Mapolres Bogor, Senin.

Aksi pembunuhan

Dari hasil penyelidikan polisi, diketahui korban merupakan penumpang angkot yang dikemudikan pelaku.

Peristiwa itu terjadi pada malam hari, angkot dalam keadaan sepi penumpang.

Melihat korban main HP, lantas sopir angkot ini memiliki niat ingin memiliki barang-barang korban termasuk melakukan pemerkosaan terhadap korban.

"Kemudian si pelaku mencoba untuk melakukan pemerkosaan kepada korban, namun korban melawan, sehingga pelaku mengambil pisau dari tasnya dan menusukan ke korban sejumlah 17 tusukan," ujar dia.

Pisau tersebut di arahkan ke bagian pungung korban yang kemudian mengakibatkan korban kehilangan nyawa.

Pelaku sempat mengambil barang-barang korban.

Kemudian korban dibuang di pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor dengan ditutup kain terpal putih yang kebetulan ditemukan pelaku di lokasi pembuangan mayat.

"Untuk barang-barang korban yang berharga sempat diambil juga oleh si pelaku untuk dimiliki pelaku, baik itu handphone maupun perhiasan milik si korban," ucap dia.

Penemuan mayat

Mayat perempuan tertutup kain putih ini ditemukan tergeletak oleh seorang pemulung di pinggir Jalan Raya Jakarta - Bogor, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Kapolsek Sukaraja Kompol Darmawan menjelaskan, saat ditemukan didapati luka di bagian wajah dan leher korban.

"Jasad wanita tersebut ditemukan dalam kondisi penuh luka pada wajah dan bagian lehernya," kata dia, Kamis.

Saat ditemukan juga didapati kondisi kondisi pakaian korban dalam keadaan terbuka.

"Selain itu kondisi celana yang dipakai korban pun dalam keadaan terbuka," jelas dia.

Identitas korban

Diketahui korban merupakan seorang karyawati perusahaan swasta di Bogor.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sigiro mengatakan, identitas korban perempuan berinisial VS usia 28 tahun, warga Cibinong.

"Korban berinisial VS warga Cibinong, kerja di sebuah toko keramik di wilayah Bogor Kota," kata dia di Mapolres Bogor, Cibinong, Senin.

Yohannes mengungkapkan, identitas korban dapat disimpulkan setelah dilakukan proses otopsi dan penyidikan korban pembunuhan.

Setelah dilakukan otopsi, jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

"Setelah kami lakukan penyelidikan dan penyidikan. VS adalah korban pembunuhan oleh sopir angkot berinisial AS, alias IR (49)," jelasnya.

Pelaku kini telah menjalani penahanan untuk proses hukum lebih lanjut.

Atas perbuatannya, pelaku terancam pidana penjaran maksimal 20 tahun, seumur hidup dan hukuman mati dengan unsur pasal 340 KUHPidana, 338 KUHPidana dan 363 ayat 3 KUHPidana.

Sumber: TribunnewsBogor.com, Kompas.com (Penulis Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/26/194830878/penumpang-dibunuh-sopir-angkot-di-bogor-pelaku-berniat-perkosa-dan-rampas

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com