Salin Artikel

Aksi Pencurian Buku Paket Pelajaran di Indramayu, Pelaku Nekat Bobol Ruang Kelas hingga 26 SD Jadi Korban

KOMPAS.com - Aksi pencurian buku paket pelajaran terjadi di sejumlah Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Pencurian itu terjadi pada waktu yang berbeda dalam sebulan terakhir.

Salah satu sekolah yang menjadi sasaran pencurian buku paket yakni SD Negeri 2 Cadangpinggan di Kecamatan Sukagumiwang.

Sekolah tersebut dibobol maling pada Sabtu (24/12/2022) sekitar pukul 07.00 WIB.

Akibat pembobolan itu, sekitar 1.300 buku paket pelajaran raib.

Buku-buku yang menjadi pedoman para murid belajar itu dicuri dari 5 ruang kelas.

"Yang selamat cuma kelas 5 saja, mungkin karena gemboknya susah dibobol," ujar Kepala SD Negeri 2 Cadangpinggan, Neneng Juaningsih kepada Tribuncirebon.com, Senin.

Awal mula pencurian

Saat itu, salah seorang guru kaget karena melihat kondisi ruang kelas sudah dalam kondisi terbuka dan gemboknya rusak.

Padahal, sebelumnya ruang kelas itu dalam keadaan terkunci.

Setelah dicek ke dalam ruang kelas, guru tersebut kembali dikejutkan karena seluruh buku pelajaran yang tersimpan dalam etalase kelas semuanya hilang.

Guru itu lalu melaporkan kejadian tersebut ke kepala sekolah.

Mereka pun, langsung memeriksa seluruh ruangan kelas.

Hasilnya, sebanyak 5 ruang kelas murid, yakni mulai dari kelas 1, 2, 3, 4, dan kelas 6 dibobol maling serta buku-buku pelajaran hilang.

"Bahkan di kelas 4 itu, etalasenya sampai pecah," ujar dia.

Dalam hal ini, pihak sekolah juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sukagumiwang untuk ditindaklanjuti.

26 SD jadi korban

Berdasarkan laporan yang masuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu tercatat ada 26 SD di Kabupaten Indramayu menjadi korban aksi pencurian buku paket.

Sekolah-sekolah itu kehilangan ribuan buku paket.

Sementara barang berharga seperti laptop maupun komputer justru masih aman.

Kabid Pembinaan SD Disdikbud Indramayu, Baman mengatakan, jumlah 26 sekolah itu diketahui berdasarkan hasil laporan dari masing-masing kepala sekolah.

Kasus pencurian buku di masing-masing sekolah itu diketahui terjadi di waktu yang berbeda.

Namun, dalam rentang waktu satu bulan terakhir.

Baman menilai, kasus pencurian buku di sekolah ini menjadi modus terbaru yang terjadi di Indramayu.

Perihal kejadian itu saat ini sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian.

Disdikbud Indramayu sangat berharap, pelaku bisa secepatnya terungkap.

"Sekolah-sekolah yang menjadi korban pencurian ini tersebar di berbagai kecamatan," ujar dia.

Dikutip dari TribunJabar.id adapun daftar sekolah korban pencurian buku sebagai berikut:

1. SDN 1 Kertawinangun Kecamatan kandanghaur

2. SDN 2 Curug Kecamatan Kandanghaur

3. SDN 1 Amis Kecamatan Cikedung

4. SDN 1 Cidempet Kecamatan Arahan

5. SDN 3 Cidempet Kecamatan Arahan

6. SDN 4 Gabus Kulon Kecamatan Gabuswetan

7. SDN 2 Drunten Kulon Kecamatan Gabuswetan

8. SDN 1 Rancahan Kecamatan Gabuswetan

9. SDN 2 Drunten Wetan Kecamatan Gabuswetan

10. SDN 1 Sidamulya Kecamatan Bongas

11. SDN 1 Bongas Kecamatan Bongas

12. SDN 1 Plawangan Kecamatan Bongas

13. SDN 3 Cipaat Kecamatan Bongas

14. SDN Cariu Kecamatan Gantar

15. SDN Kiarakurung Kecamatan Gantar

16. SDN Punduan Kecamatan Gantar

17. SDN 1 Tempel Kecamatan Lelea

18. SDN 2 Lelea Kecamatan Lelea

19. SDN 1 Mangunjaya Kecamatan Anjatan

20. SDN 3 Lempuyang Kecamatan Anjatan

21. SDN 1 Legok Kecamatan Lohbener

22. SDN 2 Larangan Kecamatan Lohbener

23. SDN Sindangkerta Kecamatan Lohbener

24. SDN 2 Langut Kecamatan Lohbener

25. SDN 1 Cipancuh Kecamatan Haurgeulis

26. SDN 2 Candangpinggan Kecamatan Sukagumiwang.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Maling Bobol SD di Indramayu Ribuan Buku Paket Pelajaran Murid Lenyap Dicuri, Hanya Ini yang Selamat

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Puluhan SD di Indramayu Jadi Korban Pencurian Buku Paket, Komputer dan Barang Lainnya Aman

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/27/173030578/aksi-pencurian-buku-paket-pelajaran-di-indramayu-pelaku-nekat-bobol-ruang

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com