Salin Artikel

Bupati Cianjur Akui Ada Warga Korban Gempa Menolak Direlokasi

Di atas lahan seluas 2,5 hektar itu akan dibangun 200 unit rumah teknologi Risha (Rumah Instan Sederhana Sehat) dengan konsep dan konstruksi antigempa.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, 80 unit Risha telah rampung dan sudah siap huni.

“Segera akan kita cepat sosialisasikan ke warga,” kata Herman kepada Kompas.com di kantor PWI Cianjur, Selasa (27/12/202).

Herman berharap, sebelum Idul Fitri 2023 seluruh unit Risha sudah ditempati.

“Terkait jumlahnya yang harus direlokasi memang alot ya, karena BMKG menerima masukan dari berbagai pihak, para pakar geologi termasuk ada rekom juga dari BRIN,” ujar dia.

“Tapi sekarang sudah final, sedang dihitung jumlah pastinya berapa yang terdampak yang harus direlokasi. Nanti saya sampaikan hasilnya,” Herman menambahkan.

Herman tidak menampik, di tengah persiapan relokasi ada penolakan warga terdampak yang enggan dipindahkan ke lokasi baru tersebut.

“Ada yang mau ada yang tidak. Tapi kan ini baru prediksi karena saya pun belum yakin yang menolak itu yang akan direlokasi atau tidak,” kata dia.

Kendati begitu, Herman mengaku cukup memahami situasi tersebut, sehingga upaya relokasi akan dibarengi dengan penyediaan lahan pekerjaan atau mata pencaharian baru bagi warga terdampak.

Di antara upaya tersebut yakni pemberian bantuan sosial bagi lansia tidak produktif dan pelatihan-pelatihan keterampilan untuk penyintas usia produktif.

“Kita berikan pelatihan, modal usaha, seperti kerajinan, menjahit, dagang, dan lainnya. Dengan begitu kehidupan ke depannya bisa berjalan sehingga saat pindah dengan pekerjaan yang baru dan semoga bisa jadi sejahtera,” ujar Herman.

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/28/131443278/bupati-cianjur-akui-ada-warga-korban-gempa-menolak-direlokasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke