Salin Artikel

Pengungsi Gempa Cianjur Keluhkan Relokasi, Bupati: Pekerjaan Baru Disiapkan

CIANJUR, KOMPAS.com – Pemerintah tengah menyiapkan ratusan hunian tetap (huntap) bagi korban gempa Cianjur, Jawa Barat, di tiga lokasi relokasi di wilayah Kecamatan Cilaku dan Mande.

Namun, berdasarkan penelusuran Kompas.com, sejumlah warga terdampak enggan dipindah dan memilih ingin memperbaiki rumah mereka yang rusak diguncang gempa magnitudo 5,6 pada 21 November 2022 tersebut.

“Kalau disuruh memilih, saya sebetulnya dalam hati mendingan tetap di sana, di kampung. Soalnya yang saya pikirkan masalah penghidupannya, kalau tidak ada pencaharian kan susah juga,” kata Kusyandi (45), warga Mangun Cugenang kepada Kompas.com di lokasi relokasi Desa Sirnagalih Cilaku, belum lama ini.

Kus menuturkan, selain kehilangan rumahnya yang ambruk akibat gempa, ia juga kehilangan salah satu anggota keluarga yang menjadi korban meninggal. 

“Di sisi lain saya butuh perlindungan, rumah tinggal. Tapi di sisi lain saya juga butuh jaminan pencaharian,” ujar Kus.

Senada, Mukin (52), warga Sarampad Cugenang mengatakan, ingin tetap tinggal dan berharap pemerintah segera membangunkan kembali rumahnya yang rusak berat akibat gempa. 

“Saya sudah puluhan tahun tinggal di sini. Jadinya ya ingin tetap di sini saja. Kalau boleh tidak dipindah,” kata Mukin. 

Mukin khawatir tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, terlebih soal mata pencaharian. 

“Saya kan petani sayuran, kalau di tempat baru belum tentu bisa meneruskan pekerjaan ini, jadi harus mulai dari nol lagi. Itu yang jadi pertimbangannya,” ujar dia.

Bupati Cianjur Herman Suherman, tidak menampik jika di lapangan ada warga terdampak yang enggan direlokasi.

“Ada yang mau ada yang tidak. Tapi kan ini baru prediksi karena saya pun belum yakin yang menolak itu yang akan direlokasi atau tidak,” kata Herman kepada Kompas.com, Selasa (27/12/2022).

Kendati begitu, Herman mengaku cukup memahami situasi tersebut, sehingga upaya relokasi akan dibarengi dengan penyediaan lahan pekerjaan atau mata pencaharian baru bagi warga yang dipindahkan tersebut.

Di antara upaya tersebut yakni pemberian bantuan sosial bagi lansia tidak produktif melalui program BPNT dan pelatihan-pelatihan keterampilan untuk penyintas usia produktif.

“Kita berikan pelatihan, modal usaha, seperti kerajinan, menjahit, dagang, dan lainnya. Dengan begitu kehidupan ke depannya bisa berjalan sehingga saat pindah dengan pekerjaan yang baru, dan semoga bisa jadi sejahtera,” beber dia.

Terlepas dari persoalan tersebut, dikemukakan Herman, proses pembangunan huntap tahap pertama terus digeber dan ditargetkan rampung akhir tahun ini.

“Saat ini sudah selesai dan siap huni sebanyak 80 unit. Kita akan segera secepat mungkin sosialisasikan kepada warga,” ujar Herman.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Cianjur Cepi Rahmat Fadiana menambahkan, dua lokasi relokasi baru telah disiapkan, yakni di wilayah Kecamatan Mande seluas 4 hektar.

“Rencananya di dua lokasi itu akan dibangun sekitar 200-300 unit,” sebut Cepi di kesempatan yang sama kepada Kompas.com.

Sementara proses pembangunan 200 unit huntap di lokasi relokasi Desa Sirnagalih Cilaku, dikatakan Cepi, sudah mencapai 85 persen.

Karena itu, pihaknya optimistis pembangunan rumah instan sederhana sehat (Risha) tersebut bisa selesai sesuai target.

“Kalau melihat progresnya saat ini rasanya saya optimis. Untuk pengisiannya setelah pendataan selesai,” imbuhnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/28/221951478/pengungsi-gempa-cianjur-keluhkan-relokasi-bupati-pekerjaan-baru-disiapkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke