Salin Artikel

Puncak Bogor Berkabut Tebal, Kapolres: Waspada Cuaca Ekstrem

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Kabut cukup tebal menyelimuti ruas Jalan Raya Puncak Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (30/12/2022). Kondisi itu terjadi karena cuaca ekstrem yang ditandai dengan curah hujan sedang hingga tinggi beberapa hari belakangan ini.

Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin mengimbau, pelaku perjalanan atau pengendara untuk terus meningkatkan kewaspadaan, menjaga jarak aman, dan mengurangi kecepatan.

"Mulai masuk perkebunan teh itu kabut cukup tebal, sehingga para pengendara harus berhati-hati, kemudian kecepatannya dikendalikan supaya tidak terjadi kecelakaan," ungkap Iman kepada wartawan di Pospam Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jumat.

"Hal ini harus kita lakukan bersama-sama untuk menjaga keselamatan masing-masing di jalan," imbuhnya.

Sejauh pantauan anggota di lokasi, Iman menyebut, beberapa titik yang masih diselimuti kabut yakni kawasan Gunung Mas, Riung Gunung, dan seputaran perkebunan teh.

Hingga sore ini, kawasan tersebut diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di beberapa titik.

Iman mengingatkan masyarakat untuk terus waspada ketika melintas maupun menuju tempat wisata di Puncak Bogor. Khususnya pengendara roda dua. Jaga jarak aman antar kendaraan karena jalan licin.

Apalagi, cuaca ekstrem yang ditandai dengan curah hujan ini diprediksi akan terjadi sampai besok atau akhir 2022.

Karena itu, perlu adanya peringatan kepada masyarakat yang melakukan perjalanan untuk selalu berhati-hati karena jalan menjadi licin. Khususnya pengendara roda dua. Jaga jarak aman antar kendaraan.

Kemudian, terdapat daerah-daerah yang rawan longsor. Ia menegaskan agar wisatawan harus tetap waspada ketika stay atau menginap di wilayah Puncak Bogor.

"Berkaitan dengan cuaca yang cukup ekstrem dengan curah hujan yang tinggi di area Puncak, tentunya kita semua harus terus waspada dengan kondisi Puncak itu sendiri," ungkapnya.

Pantauan Kompas.com di Pospam Gadog, situasi arus lalu lintas terpantau mengalami kepadatan di beberapa titik. Kondisi cuaca terpantau hujan dengan intensitas sedang.

Adapun untuk kepadatan arus kendaraan terjadi di Pasir Muncang, Pasir Angin Megamendung, Pasar Cisarua hingga Simpang Taman Safari.

Untuk itu, polisi memberlakukan sistem satu arah atau one way guna mengurai arus dan mengantisipasi terjadinya kemacetan yang berlanjut. Sistem one way itu hanya berlaku sebentar.

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/30/174914278/puncak-bogor-berkabut-tebal-kapolres-waspada-cuaca-ekstrem

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com