Salin Artikel

Mereka yang "Terkorbankan" dari Kemeriahan Malam Tahun Baru di Puncak Bogor

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, terkenal dengan hamparan bukit yang asri. Pesona alam inilah yang kemudian membuat wisatawan khususnya dari Jakarta berdatangan menghabiskan waktu libur panjang.

Bahkan, kawasan Puncak  Bogor menarik minat banyak wisatawan untuk merayakan malam pergantian tahun baru 2023. Alhasil, arus lalu lintas macet.

Di balik kemacetan itu terdapat kebingungan yang sangat besar dari warga sekitar. Mereka bingung hendak kemana. Tak punya tujuan, karena kemana pun kaki melangkah ikut terdampak macet.

Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan menyayangkan kondisi yang dialami warganya tersebut. Iwan menceritakan keprihatinannya itu. 

"Kalau libur itu masyarakat Puncak ikut riweuh. Padahal dia tidak punya tujuan, bingung mau ke mana, kalau ke vila cuma sampai pager, karena yang punya hajat di vila itu yang nyewa. Jadi orang Puncak hanya melihatnya dari pagar," ucap Iwan saat memberi sambutan dalam event Puncak Fest yang baru pertama kali dilaksanakan di Kecamatan Megamendung, Sabtu (31/12/2022) malam.

"Ke mana orang Puncak saat merayakan akhir tahun atau libur tahun baru ini?," kata Iwan bertanya kepada para pejabat yang hadir di acara tersebut.

Iwan mengatakan, warga Puncak seharusnya punya tempat tujuan saat malam pergantian tahun baru supaya tidak terjebak macet imbas ramainya kedatangan orang Jakarta.

Terganggu petasan

Saat menyampaikan sambutan di atas panggung, Iwan terlihat terganggu dengan suara petasan. 

"Kami sebenarnya sudah membuat larangan, ya orang Bogor saja yang tau, tapi orang Jakarta enggak tau kalau petasan itu dilarang," tanya Iwan kepada kapolsek setempat di hadapan masyarakat.

"Nah, orang Bogor dilarang untuk tidak menyalakan petasan. Tapi orang Jakarta yang nyalain dan bawa ke sini. Nah, inilah. Mungkin nanti sosialisasi harusnya sampai ke Jakarta juga nih," beber Iwan di atas panggung tersebut.

Ke depan, Iwan ingin event Puncak Fest bisa lebih baik dan lebih besar agar masyarakat Puncak dan sekitarnya punya tujuan hiburan saat menghabiskan waktu malam pergantian tahun.

Menurut Iwan, Gubernur DKI Anies Baswedan saja menyiapkan 7 panggung buat warganya merayakan libur tahun baru.

Oleh karena itu, kata Iwan, tahun berikutnya harus tercipta kolaborasi antara PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dengan para stakeholder untuk melaksanakan event seperti ini serentak di setiap wilayah. Tentunya dengan mengundang masyarakat Kabupaten Bogor.

"Jadi event itu harus terbagi, di wilayah timur Bogor ada, barat ada, utara ada. Biar adil. Bayangkan saja hari ini misalnya di wilayah Jasinga ada apa, kita enggak tau tuh. Atau di Cariu ada, kita enggak tau. Makanya kita harus bertanggung jawab karena masyarakat pengen liburan juga, merayakan dan melepas akhir tahun," ungkapnya.

Iwan berharap, semoga event seperti ini terus dilanjutkan dan dilaksanakan setiap tahunnya.

Ia sangat mendukung event tersebut untuk berkolaborasi memaksimalkan potensi agar masyarakat bisa merasakan dan menikmati kegiatan akhir tahun yang akan datang.

"Saya sudah perintahkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk mempertimbangkan hal ini agar masyarakat kita punya tujuan saat tahun baru. Daripada lalu lalang di jalan, lihat keramaian ikut macet, kejebak macet," kata Iwan.

Seperti diketahui, event Puncak Fest (Festival) dilaksanakan di Kecamatan Megamendung, pada Sabtu (31/12/2022) malam atau jelang pergantian malam tahun baru.

Event tersebut menampilkan beragam hiburan seni budaya tradisional dan modern.

Selain itu, event ini juga dimeriahkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bogor. Beragam hiburan ini ditampilkan untuk menghibur masyarakat dalam merayakan libur tahun baru 2023.

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/02/053421078/mereka-yang-terkorbankan-dari-kemeriahan-malam-tahun-baru-di-puncak-bogor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke