Kisah Pilu Pengungsi Gempa Cianjur di Malam Tahun Baru, Boro-boro Merayakan, Stok Logistik Sudah Menipis

CIANJUR, KOMPAS.com - Kisah pilu tergambarkan pada malam tahun baru di tenda pengungsian korban gempa Cianjur di Kampung Gunung Lanjung 2 Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Tak ada ingar bingar kemeriahan malam tahun baru. Begitu pun dengan berbagai makanan khas tahun baru seperti jagung bakar.

Seperti malam-malam sebelumnya, sebagian pengungsi hanya bisa diam dan tiduran di dalam tenda. Di dekatnya terlihat baju-baju para pengungsi yang belum kering.

Di bagian luar terdapat gundukan kayu bakar untuk menghangatkan tubuh beberapa warga yang menjaga keamanan di tenda pengungsian.

Salah seorang pengungsi, Ai Nurhayati mengatakan, menjelang malam pergantian tahun, tidak ada kegiatan apa pun yang dilakukan Ai ataupun warga lainnya.

Mereka hanya mempersiapkan tempat untuk tidur dan makan malam.

"Jangankan buat merayakan malam tahun baru, logistik untuk kebutuhan sehari-hari para pengungsi kini sudah mulai menipis," ungkap Ai dikutip dari Tribun Jabar. 

Ia mengungkapkan, para pengungsi tidak ada keinginan untuk menunggu letusan kembang api yang dinyalakan di beberapa tempat di Cianjur. Mereka lebih memilih untuk istirahat dan tidur.

Hingga pagi hari tiba, Ai dan sejumlah warga yang tinggal di tenda pengungsian langsung beraktivitas seperti biasanya. Mulai dari mencuci baju hingga mempersiapkan makan.

"Sekarangkan kondisi stok makan pokok sudah mulai menipis. Kami berharap Pemkab Cianjur atau BPBD segera mengirimkan bahan pokok untuk kebutuhan sehari-hari untuk tinggal di tenda pengungsian," tutupnya.

Seperti diketahui gempa bumi magnitudo 5.6 yang terjadi pada Senin (21/11/2022) di Cianjur membuat Ai dan pengungsi lainnya kehilangan rumah. Mereka pun akhirnya tinggal di tenda pengungsi.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Malam Tahun Baru di Tenda Pengungsian Cianjur: Jangankan Merayakan, Stok Logistik Pun Sudah Menipis