Salin Artikel

Sebuah Harapan Penyintas Gempa Cianjur pada 2023: Bisa Tinggal di Rumah Sebelum Ramadhan

CIANJUR, KOMPAS.com – Di pengujung 2022, tepatnya Senin 21 November pukul 12.31 WIB, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diguncang gempa magnitudo 5,6.

Dampak gempa yang berpusat di wilayah Kecamatan Cugenang ini meluluhlantakkan 14.581 rumah dari total kerusakan bangunan rumah warga yang terdata sebanyak 59.889 unit.

Selain itu, kerusakan fisik juga menimpa 701 bangunan sekolah, tempat ibadah sebanyak 281, serta fasilitas kesehatan dan kantor pemerintahan masing-masing 18 bangunan.

Tak hanya merusak infrastruktur, gempa juga menelan korban jiwa sebanyak 602 orang dan 5 warga masih belum ditemukan keberadaannya.

Hingga saat ini, 169.237 warga masih menempati posko pengungsian yang tersebar di 494 titik di 16 wilayah kecamatan terdampak.

Para penyintas bencana ini pun harus melewati momen pergantian tahun dalam kondisi serba darurat.

Kendati begitu, semangat tetap dirajut di awal tahun baru ini dengan harapan bisa segera kembali ke rumah masing-masing agar dapat menjalani kehidupan normal lagi.

"Tapi sampai saat ini belum ada kabar soal kapan bantuan dana untuk perbaikan rumah diberikan sebagaimana yang dijanjikan itu," kata Samsuri (48), warga Kampung Picung, Desa Wangunjaya, Cugenang, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (1/1/2023).

Samsuri berharap ada kejelasan agar dapat segera memperbaiki rumahnya yang saat ini kondisinya rusak berat.

"Pascagempa saya dan keluarga tinggal di tenda. Tentu sangat tidak nyaman, apalagi saya ada bayi ini," ucap dia.

Samsuri menyebutkan, di kampungnya hampir 85 persen bangunan rumah terdampak.

Ia juga harus kehilangan mertuanya yang meninggal di tenda pengungsian akibat serangan jantung.

"Semoga dengan tahun baru ini ada keadaan baru yang lebih baik lagi bagi kami," imbuhnya.

Senada, Nandang Kurnaedi (32) juga belum mendapatkan kejelasan atas pencairan bantuan perbaikan rumah tersebut.

Sampai saat ini, warga Kampung Tegallega, Desa Limbangansari, Cianjur, ini belum menerima buku rekening bank.

"Kalau warga lain ada yang sudah. Tapi yang saya belum, saya tanyakan ke desa dan kecamatan katanya untuk yang rusak berat belum," kata Nandang saat dihubungi, Minggu malam.

Nandang berharap bisa menerima bantuan tersebut dalam waktu dekat agar dapat segera memperbaiki rumahnya.

"Apalagi beberapa bulan lagi Ramadan. Kami sangat berharap sebelum bulan puasa sudah bisa tinggal di rumah," ujar dia.

Nandang menuturkan, pascagempa terpaksa mengungsi di tenda darurat bersama semua anggota keluarga dan kerabatnya.

Namun, sudah sepekan terakhir ia memaksakan diri menyewa rumah kendati kondisi bangunannya tak jauh lebih baik.

"Karena saya punya anak kecil dan ada orangtua yang sakit. Anak dan istri juga kondisi lukanya sedang masa pemulihan," ucap Nandang.

Di tempat terpisah, Angga Purwanda (37), Ketua RT 05 RW 10 Perumahan Prima Nagrak Nusantara, Cianjur, mendesak pemerintah segera memberikan kejelasan perihal rencana relokasi dan dana stimulan bagi warga terdampak.

Pasalnya, hingga saat ini banyak warga yang belum menerima bantuan untuk perbaikan rumah tersebut kendati sudah mendapatkan buku rekening.

"Padahal, sudah disurvei tiga kali. Tapi dananya belum ada, belum bisa dicairkan," kata Angga kepada Kompas.com, Minggu. 

Di wilayahnya sendiri, hampir semua rumah warga terdampak, dan sebanyak 60 rumah dalam kondisi rusak berat.

Namun begitu, warga saat ini memaksakan diri kembali ke rumah mereka atau menumpang di rumah tetangga dan kerabat kendati kondisi konstruksi bangunannya dianggap tidak kayak.

"Karena mereka sudah jenuh tinggal di tenda apalagi kondisi cuaca penghujan saat ini," ujar dia.

Angga mengajak warganya untuk tetap semangat dan optimistis menjalani kehidupan ke depannya, serta momen tahun baru semoga menjadi awal dari situasi dan kondisi baru yang lebih baik.

"Peristiwa gempa ini tentu menjadi pelajaran yang sangat berharga dan pengalaman yang tidak akan terlupakan bagi kami selaku penyintas bencana ini," ujar Angga.

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/02/092036478/sebuah-harapan-penyintas-gempa-cianjur-pada-2023-bisa-tinggal-di-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke