Salin Artikel

Pertalite Tercampur Air di Rengasdengklok Karawang, Pengelola SPBU: Pengisian Hanya 6-10 Menit

KARAWANG, KOMPAS.com - Pengelola SBPU 34.413.06, Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat menyebut, durasi pengisian BBM jenis Pertalite yang tercampur air ke kendaraan pada Selasa (3/1/2023) hanya berlangsung sekitar 10 menit.

"Itu sebetulnya selang waktu enam sampai 10 menit pengisian itu. Sebentar sebenarnya," kata Pengelola SPBU 34.413.06 Teguh saat dihubungi, Rabu (4/1/2023).

Saat itu, setelah ada komplain dari pengendara, pihaknya langsung melakukan tindakan. Dari pengecekan BBM yang tercampur air di tangki pengendara hingga ditangki SPBU.

Saat itu juga, kata Teguh, pihaknya langsung melakukan sterilisasi, penyedotan sampai dikeringkan air yang merembes ke tangki. Penyebabnya, kata dia, air merembes melalui dinding bawah tanah. Dimana sebelum tangki penyimpanan terdapat dinding.

"Sore itu pas kejadian langsung kita bereskan. Terus BBM yang tersisa juga sudah aman. Tadi juga sudah kita tes dengan mengisi motor-motor karyawan, saya coba, sudah aman semua," kata dia.

Ia mensinyalir ada yang memanfaatkan kondisi tersebut, setelah warga mendengar informasi ganti rugi sebesar Rp 500.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 700.000 hingga 1.000.000 untuk kendaraan roda empat.

Meski begitu, Teguh memastikan urusan dengan konsumen sudah selesai, termasuk soal ganti rugi. Dia memastikan insiden itu musibah akibat hujan turun yang beberapa hari terakhir terjadi.

"Musibah tidak ada kesengajaan, ngapain sih kita sengaja, merugikan diri sendiri," ujar dia.

Adapun saat ini SPBU tersebut masih ditutup menunggu arahan dari Pertamina. Pihaknya juga sudah berkoodinasi dengan kepolisian.

Diberitakan sebelumnya, puluhan kendaraan mogok usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.

Kendaraan mereka mogok setelah mengisi Pertalite di SPBU 34.413.06 di Desa Aman Sari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, pada Selasa (3/1/2023).

Video perihal bensin tak wajar yang membuat kendaraan mogok itu viral di media sosial. Salah satunya instagram.

Pengawas Meterologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karawang Andri membenarkan kejadian itu. Pihaknya akan segera akan melakukan survei ke lokasi.

Dari keterangan pengawas di wilayah Rengasdengklok, kata Andri, peristiwa bensin tercampur air itu akibat air rembes ke bak penampung BBM.

Pertamina Patra Niaga pun meminta maaf atas insiden BBM jenis Pertalite tercampur air tersebut.

"Pertamina menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," kata Area Manager Communication, Relation and Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Barat Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (4/1/2023).

Eko menyebut kejadian itu berawal dari seorang pengendara sepeda motor datang ke SPBU menyampaikan keluhan karena mesin sepeda motornya tidak dapat dinyalakan setelah melakukan pengisian Pertalite.

Konsumen tersebut menguji kondisi motornya dengan mengambil sampel BBM yang masuk ke tangki motor dan benar tercampur dengan air.

Pihak SPBU, kata Eko, langsung melakukan pengecekan ke tangki penyimpanan BBM yang diduga terkena rembesan air hujan. Adapun kondisi saat ini sudah steril, tangki penyimpanan BBM sudah diperiksa ulang dan dikeringkan dari sisa air.

"Pihak SPBU juga telah memberikan kompensasi kepada konsumen yang mengisi BBM Pertalite pada tenggang waktu tersebut," terang Eko.

Eko mengatakan, pengelola SPBU juga telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dari Polsek Rengasdengklok. Saat ini SPBU berhenti beroperasi untuk penanganan lebih lanjut dan untuk layanan pengisian BBM masyarakat dapat ke SPBU terdekat yaitu SPBU 34.413.25 dan SPBU 34.413.31 Rengasdengklok.

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/05/064707378/pertalite-tercampur-air-di-rengasdengklok-karawang-pengelola-spbu-pengisian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke