Salin Artikel

Jokowi dan Ferdy Sambo Jadi Figur Terpopuler di Media Online Sepanjang 2022

BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi figur terpegah (top person) atau terpopuler dan tervokal (influencer) 2022 di media online.

“Sepanjang 1 Januari-20 Desember 2022, sebagai Tokoh Terpegah nama Jokowi muncul dalam 832.234 berita dari 20.194.242 berita yang dimuat 8.244 media online di Tanah Air," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang, Minggu (8/1/2023).

"Sedangkan sebagai Tokoh Tervokal 2022 pernyataannya Jokowi yang dikutip media mencapai 1.006.945,” tambah dia.

Rustika menjelaskan, banyak momentum besar sepanjang 2022 yang membuat nama Jokowi terus menjadi sentral berbagai pemberitaan.

Tidak hanya sekadar peran sebagai kepala negara dan kepala Pemerintahan Indonesia, keberhasilan dalam mengukir prestasi dalam berbagai agenda internasional, namun Jokowi juga seringkali dimintai respons atas segala hal yang tengah menjadi pembicaraan masyarakat.

Menurut Rustika, figur terpegah adalah yang paling banyak disebut dalam pemberitaan oleh media. Figur terpegah tidak selalu memberikan pernyataan di media. Posisinya lebih sebagai objek yang diberitakan/disebut.

Sedangkan figur tervokal adalah paling banyak dikutip pernyataannya oleh media sehingga berpotensi membentuk opini publik. Pernyataan tersebut bisa berasal dari keterangan, klarifikasi, keterangan ilmiah, informasi kebijakan dan lain sebagainya.

Tahun 2022, kata Rustika, merupakan tahun yang gemilang bagi Jokowi. Di level internasional, Jokowi berhasil menjalankan Presidensi G20 Indonesia 2022, yang ditandai dengan capaian hasil konkret untuk sejumlah proyek dan isu strategis, seperti transisi energi.

Isu lainnya yang mendapat atensi di antaranya penyelenggaraan Moto GP di Mandalika, peresmian berbagai proyek infrastruktur, hadir di berbagai masalah nasional seperti ketersediaan pangan, masalah pupuk, minyak goreng, gempa, dan pesta pernikahan putra bungsunya, Kaesang.

Posisi Jokowi sebagai tokoh tervokal karena berbagai pernyataannya selalu ditunggu media.

Media terlihat mengawal berbagai kebijakan presiden, seperti masalah pemindahan Ibukota, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), hingga permintaan Presiden agar RUU KUHP dibahas lebih massif dan melibatkan masyarakat.

Pernyataan Presiden juga dianggap memiliki pengaruh saat memberikan respons atas berbagai persoalan nasional yang terjadi.

“Oleh karena itu, Presiden acapkali dimintai berbagai keterangan merespons berbagai isu nasional yang berkembang. Misalnya, penanganan gempa Cianjur, Pemilu 2024, hingga pendapat soal kasus pembunuhan Brigadir J ataupun Tragedi Kanjuruhan,” tutur Rustika.

Figur terpegah kedua yang namanya paling banyak muncul dalam pemberitaan media online sepanjang 2022 adalah Ferdy Sambo.

Mantan kadiv Propam Polri itu disorot media karena kasus pembunuhan Brigadir J. Nama Ferdy Sambo tampil dalam 229.843 berita sepanjang 2022, atau rata-rata 1300 pemberitaan setiap harinya sejak kejadian tersebut terjadi pada awal Juli 2022.

Hal ini, menurut Rustika, menggambarkan besarnya perhatian media kepada personal Ferdy Sambo yang menjadi tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.

Selama ini belum pernah terjadi sebuah peristiwa kriminalitas terus menerus ditulis media online secara terus menerus tanpa jeda hingga lebih dari 180 hari.

Sementara itu, nama-nama figur terpegah dari posisi, 3 hingga 10 diisi oleh nama-nama yang sedang digadang-gadang menjadi calon Presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.

Berurutan nama figur terpegah berikutnya yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto, Ridwan Kamil, Erick Thohir, Prabowo, dan Puan Maharani. Sedangkan tokoh terpegah yang tidak ada kaitannya dengan pemberitaan politik adalah Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Tokoh Tervokal 2022

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dinobatkan menjadi Tokoh Tervokal 2022 kedua, setelah Jokowi.

Sepanjang tahun lalu, pernyataan Kapolri yang dikutip media online mencapai 545.510. Peringkat ketiga ditempati Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan 369.199 pernyataan.

Kadiv Humas Polri Dedi Prasetyo berada di posisi keempat Tokoh Tervokal 2022 dengan 327.277 pernyataan.

Pernyataan Dedi banyak dikutip media terkait kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Ferdy Sambo dan tragedi Kanjuruan.

Namun, pernyataannya terkait berbagai kebijakan Polri dalam menjaga keamanan nasional, termasuk dalam pengawalan mudik lancar, G20, Grand Prix Mandalika, dan termasuk juga update penanganan kasus yang menjadi sorotan masyarakat juga turut mendapat atensi media.

Posisi kelima diduduki Ketua DPR Puan Maharani dengan 262 pernyataan. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menempati posisi keenam dengan 249.979 pernyataan.

Peringkat ketujuh diduduki mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 246.331 pernyataan. Menteri BUMN Erick Thohir bertengger diposisi kedelapan dengan 237.494 pernyataan.

Sedangkan, posisi kesembilan dan kesepuluh masing-masing ditempati Kabid Humas Polda Metro Jaya Endra Zulfan dengan 221.151 pernyataan dan Menko Polhukam Mahfud MD dengan 214.834 pernyataan.

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/08/163321878/jokowi-dan-ferdy-sambo-jadi-figur-terpopuler-di-media-online-sepanjang-2022

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com