Salin Artikel

Gunung Tangkuban Parahu Semburkan Asap Tebal, Masyarakat Diminta Menjauh

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Kepulan asap tebal berwarna putih pekat membumbung tinggi muncul dari kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu, Bandung Barat, Jawa Barat.

Fenomena kepulan asap dari Gunung Tangkuban Parahu itu terekam dari kamera Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Tangkuban Parahu sejak Rabu (11/1/2023) hingga saat ini.

Asap putih yang disemburkan dari kawah Tangkuban Parahu itu teramati memiliki ketinggian 10 hingga 160 meter dari dasar kawah ecoma. Adapun tekanan gas di kawah ecoma memiliki kekuatan sedang hingga kuat.

Terkait adanya semburan asap itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan, aktivitas vulkanik di Gunung Tangkuban Parahu saat ini masih berstatus normal atau level 1.

"Masih Level 1 atau normal. Hasil pemantauan di alat seismik tidak ada peningkatan vulkanik di Gunung Tangkuban Parahu," ujar Koordinator Gunung Api pada Unit PVMBG, Oktory Prambada, saat dihubungi, Kamis (12/1/2023).

Adapun asap tebal yang muncul tersebut dipicu aktivitas hidrotermal lantaran adanya air sisa hujan di permukaan kawah yang menggenang. Genangan air hujan itu kemudian mengalami pemanasan dari dalam kawah.

"Kepulan asap biasa terjadi di musim hujan, karena Tangkuban Parahu itu dominan aktivitas hidrotermal bukan magma, ketika ada cairan di atas, kemudian sistem magmanya berjalan di situ. Dia berubah cair ke gas, di fase tersebut terlihatlah asap," jelas Oktory.

Meski hanya aktivitas hidrotermal di permukaan kawah, masyarakat diimbau tidak mendekat ke titik kawah yang menyemburkan asap. Sebab, erupsi freatik bisa saja terjadi tiba-tiba yang bisa membahayakan manusia.

"Masyarakat harap waspada potensi erupsi freatik seperti lontaran lumpur, karena suhunya tinggi. Ini berbahaya bagi yang beraktivitas dekat kawah. Jadi jangan terlalu dekat," kata Oktory.

Wisatawan Jangan Mendekat ke Kawah

Dihubungi terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jarot Prasetyo mengimbau agar masyarakat baik petugas, wisatawan, maupun pedagang yang berada di sekitar Gunung Tangkuban Parahu menjauh dari kawah.

Sebab, kepulan asap dari aktivitas hidrotermal di kawah itu mengandung racun yang bisa membahayakan kesehatan manusia.

"Diimbau kapada seluruh petugas, pedagang, pengunjung untuk lebih hati-hati terhadap adanya embusan gas beracun kawah ecoma," imbau Jarot.

Meski demikian, masyarakat diminta untuk tidak panik namun tetap waspada. Sebab hingga saat ini aktivitas kawah di Gunung Tangkuban Parahu terpantau masih normal atau level I.

"Pantauan dari Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Perahu, statusnya masih normal dan untuk perkembangan seterusnya akan dilaporkan secara berkala dari petugas Pengamatan Gunung Tangkuban Parahu," tandasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/12/203107178/gunung-tangkuban-parahu-semburkan-asap-tebal-masyarakat-diminta-menjauh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke