Salin Artikel

Perjuangan Keluarga Obati Mantan TKW Alami Gangguan Jiwa, Habis Puluhan Juta hingga Mohon Bantuan Pemerintah

Bertahun-tahun keluarganya berjuang sekuat dan sekeras tenaga demi kesembuhan Safitri.

Perjuangan itu diceritakan Saerah (60) Kakak kandung Safitri saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Blok Langen, Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu Jawa Barat, pada Jumat (13/1/2023).

Sambil mempersiapkan sarapan Safitri, Saerah mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah menyerah untuk menjaga dan merawat Safitri.

Kalimat itu merupakan amanat dari mendiang ibu kandungnya, Rakilah, sebelum meninggal dunia pada tahun 2015 lalu.

Rakilah meminta Saerah (60) dan Waenah (56) untuk menjaga dan merawat Safitri dalam kondisi apapun.

"Sebelum ibu meninggal dunia, ibu berpesan, tolong Safitri dikasih makan. Jangan dilepas. Diurus keluarga sendiri saja," kaya Saerah mengingat pesan Ibunya.

Saerah mengakui, perjuangannya kini tidak seberapa di banding ibunya semasa hidup.

Sejak terserang gangguan jiwa pada 1995 hingga ibunya meninggal pada 2015, ibu benar-benar berjuang.

Rakilah mengeluarkan biaya yang tak terhitung untuk pengobatan Safitri, ke Cirebon, Bandung, Bogor dan berbagai tempat lainya.

Meski dikurung di dalam kamar seorang diri, Rakilah memperlakukan Safitri dengan baik. Dia menyediakan kasur dan beberapa barang. Namun, Safitri berulang kali merusak nya hingga akhirnya dikosongkan.


Setelah ibu meninggal dunia, rumah tua tidak ditempati oleh siapapun, hanya Safitri seorang diri.

Dari 10 bersaudara, dua orang meninggal dunia, dan tujuh orang lainnya hidup berpencar.

Saerah dan Waenah yang terdekat sehingga mereka berdua yang mengurus setiap hari.

Waenah, yang lebih mudah sedih berulang kali menangis saat menceritakan Safitri.

Dia bertugas menyuapi makan Safitri, sementara Saerah memandikan, menggantikan baju hingga membersihkan kotoran.

Keduanya memohon kepada pemerintah untuk mau membantu menyembuhkan Safitri. Pasalnya, keluarga sudah tidak memiliki kemampuan dana untuk pengobatan dan lainnya.

Rifkie Widasarandy, Kepala Dusun Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, menyampaikan, pemerintah desa bersama beberapa pihak sedang berupaya untuk membawa Safitri berobat.

Pemerintah sedang menyiapkan teknis dan tahapan berobat Safitri.

Rifkie juga membenarkan kondisi keluarga Safitri yang penuh keterbatasan. Mereka berulang kali menolak saat diajak berobat karena takut akan biaya.

"Awalnya mereka tidak mau berobat. Setiap kali kami ajak berobat, mereka menolak terus. Alasannya, mereka ga punya uang. Setelah diberi pengertian, mereka sangat memohon agar proses pengobatan Safitri segera dilakukan," kata Rifkie saat dihubungi Kompas.com Jumat (13/1/2023).

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/13/180405378/perjuangan-keluarga-obati-mantan-tkw-alami-gangguan-jiwa-habis-puluhan-juta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke