Salin Artikel

Alat Berat di TPA Sarimukti Rusak Jadi Penyebab Sampah Menumpuk di Bandung Raya

Dua dari enam alat berat ekskavator yang biasa digunakan untuk menampung dan mengolah sampah yang diturunkan dari truk sampah mengalami kerusakan.

Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, Riswanto mengatakan, operasional ulang ideal membutuhkan 6 ekskavator atau beko dan 2 buldozer untuk meratakan gunungan sampah dari 4 daerah di Bandung Raya setiap harinya.

"Sekarang ini kita melakukan pelayanan hanya menggunakan 4 unit ekskavator saja dan itu kurang efektif," kata Riswanto, Jumat (13/1/2023).

Riswanto menyebutkan, TPA Sarimukti saat ini sedang memperbaiki 2 unit buldozer yang mengalami kerusakan. Ia menargetkan 2 alat berat itu bisa beroperasi kembali agar operasional TPA Sarimukti bisa kembali normal.

"Harusnya ada buldozer, tapi kan buldozer rusak semua. Tapi Senin depan mudah-mudahan 2 unit buldozer sudah bisa dioperasikan, soalnya sekarang sedang diperbaiki," ujar Riswanto.

Akibat dari kerusakan alat berat itu, pengelola TPA Sarimukti cukup kelimpungan menerima kedatangan sampah dari wilayah Bandung Raya setiap harinya.

Oleh karena itu untuk menurunkan 1 truk sampah cukup memakan waktu yang tidak sebentar, sehingga antrean armada sampah mengular di jalur TPA Sarimukti.

"Memang pelayanan kurang maksimal karena kendala itu tadi, makanya ada antrean. Sehari itu ada 400 rit truk, dari Cimahi, KBB, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung," tuturnya.

Selama 1 pekan terakhir, antrean panjang truk-truk pengangkut sampah terjadi. Untuk mengurai antrean, TPA Sarimukti terpaksa menambah jam operasional sampai pukul 20.00 WIB agar antrean truk pembuang sampah berkurang.

"Kemudian solusinya kan kita tambah juga jam operasional sampai jam 8 malam. Operasi normalnya kan jam 5 pagi sampai jam 6. Itu kita lakukan supaya antrean berkurang," sebut Riswanto.

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/13/184306178/alat-berat-di-tpa-sarimukti-rusak-jadi-penyebab-sampah-menumpuk-di-bandung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke