Salin Artikel

Ritual Bersih Rupang di Wihara Welas Asih Cirebon, Momen Bersihkan Jiwa Jelang Imlek

CIREBON, KOMPAS.com – Sejumlah warga Tionghoa di Kota Cirebon, Jawa Barat melakukan ritual pembersihan Rupang di wihara Dewi Welas Asih, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Senin (16/1/2023) pagi.

Agenda yang dilakukan lima hari menjelang tahun baru imlek ini bermakna penghormatan terhadap leluhur dan pembersihan jiwa.

Sejumlah warga yang mengikuti Ritual Bersih Rupang di wihara Dewi Welas Asih, tampak penuh suka cita.

Mereka memulai dengan menyiapkan alat dan bahan. Mulai dari menyiapkan air dalam wadah, kemudian ditaburi bunga melati, aneka kembang hingga mencampurkan minyak wangi di tiap wadah agar harum semerbak.

Satu persatu warga terus mendatangi wihara untuk turut serta membersihkan rupang. Mereka mencuci satu persatu rupang dengan air bunga, serta mengelapnya dengan kain.

Mereka juga menggunakan cotton bud untuk membersihkan tiap detail lekukan rupang.

Di bagian lain, sekelompok orang tampak membersihkan sejumlah altar tempat di mana rupang diletakkan.

Pembersihan rupang, altar, dan juga beberapa sarana ibadah yang mudah dijangkau, dikerjakan oleh para wanita. Sementara sebagian pria membersihkan plafon dan genting untuk memastikan seluruh bagian bersih dan aman dalam pelaksanaan Imlek mendatang.

Mereka meyakini, hari ini, para rupang sudah naik ke langit untuk melakukan pencatatan amal baik dan buruk.

Lusiana Sow, Wakil Ketua Wandani (Wanita Theravada Indonesian) Cabang Kota Cirebon menyampaikan, pembersihan rupang merupakan momen pembersihan atau menyucikan jiwa menjelang tahun baru.

Para warga yang hendak membersihkan rupang harus berpuasa tidak boleh mengonsumsi makanan hewani dan menggantinya dengan vegetarian.

“Kami semua sebelum Bersih Rupang satu hari sebelumnya dan hari ini Vegetarian. Kami tidak boleh memakan yang bernyawa, sehingga hanya memakan vegetarian. Maknanya adalah dalam proses pembersihan jiwa tidak boleh membunuh hewan hidup. Kita harus belajar menahan hawa nafsu tidak memakan yang bernyawa,” kata Lusiana saat ditemui Kompas.com.

Lili Wahyuni, Sekretaris Wandani menyebut, selain pembersihan rupang, warga juga melaksanakan bakti sosial berbagi sembako kepada banyak warga di berbagai tempat. Seluruh kegiatan ini merupakan bentuk atau wujud berbakti para umat pada leluhur.

Lili mencontohkan, dia membersihkan dewa yang bertugas memberikan kesembuhan pada manusia. Lili membersihkan patung tersebut seraya berdoa dan mengucapkan terimakasih atas kesehatan yang telah diberikan selama ini.

“Kita berbakti kepada para leluhur kami. Kami bersihkan agar tetap terjaga, bersih, dan terawat. Karena berkat jasa mereka, dirinya serta umat lainnya senantiasa sehat, dan penuh keberkahan,” kata Lili kepada Kompas.com.

Yulia Hianto, pengurus yang juga istri Ketua wihara, menyampaikan, ada puluhan rupang yang tersebar di beberapa altar di wihara Dewi Welas Asih. Pembersihan dilakukan oleh seluruh umat dari berbagai organisasi dan juga masyarakat umum

Yulia meyakini, Bersih Rupang sangat penting bagi dirinya. Sejak kecil, Yulia tidak pernah luput dari momen membersihkan rupang pada lima hari menjelang imlek di tiap tahunnya. Rupang adalah wujud bakti umat kepada leluhur.

“Berpuluh-puluh tahun. Panggilan jiwa. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain memberikan tenaga, memberikan waktu, untuk junjungan kita. Di momen ini, dirinya juga berniat membuang hal yang kurang baik serta menyambut semua kebaikan,” ungkap Yulia.

Yulia berharap, perayaan tahun baru Imlek 2023 yang memiliki shio Kelinci ini berjalan dengan lancar. Dia mendoakan seluruh warga Indonesia menjungjung tinggi kerukunan, kedamaian, dan bersatu agar Indonesia semakin kuat di tengah berbagai tantangan global.

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/16/140203778/ritual-bersih-rupang-di-wihara-welas-asih-cirebon-momen-bersihkan-jiwa

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com