Salin Artikel

Produk UMKM Tasikmalaya Naik Kelas, Mampu Bersaing di Pasar Modern

Plaza Asia Tasikmalaya salah satu mal di daerah itu mengakui produk makanan rumahan itu menjadi primadona jajanan khas para konsumen selama ini.

Soalnya, makanan olahan UMKM memiliki ciri tradisional dengan kemasan menarik dan berbahan makanan yang unik.

Salah satunya makanan sale pisang yang sempat viral karena diborong Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berkunjung ke Kabupaten Tasikmalaya beberapa waktu silam.

"Ini merupakan jawaban kami (Pemkab Tasikmalaya) atas perintah Pak Presiden (Joko Widodo) soal bagaimana meningkatkan perekonomian masyarakat setelah pasca-Pandemi Covid-19. Salah satunya ratusan produk olahan makanan UMKM naik kelas dan bisa tembus ke swalayan. Salah satunya sale pisang khas Tasikmalaya yang sempat diborong Bu Menteri Risma saat ke Tasikmalaya," jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya, Iwan Ridwan kepada Kompas.com di Plaza Asia, Rabu (18/1/2023).

Iwan menambahkan, saat ini tercatat ada 85 perajin makanan olahan rumahan yang mampu menembus pasar modern.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya akan terus memfasilitasi pemasaran makanan tradisional supaya mudah dinikmati semua kalangan konsumen dan bisa bersaing dengan makanan pabrikan.

"Kami akan terus memfasilitasi dengan swalayan lainnya dan program kami ini disebut layanan usaha terpadu yang dulunya dipakai di Rumah Tasik," tambahnya.


Sementara itu, Manager Supermarket Plaza Asia Tasikmalaya, Heriyawan Teten, mengaku pihaknya pun melakukan promo gerbyar UMKM selama dua pekan di tempatnya.

Nantinya jika produk laris dibeli oleh pengunjung, produk UMKM ini akan dipajang permanen di Supermarket Plaza Asia.

"Sebenarnya kita bekerja sama dengan para pelaku UMKM itu sudah sejak lama. Sejak Plaza Asia berdiri kita merangkul UMKM. Terakhir kita juga sempat kerjasama dengan pelaku UMKM jajanan pasar. Sekarang kita dengan UMKM Disperindag Kabupaten Tasikmalaya melakukan kerja sama dalam bidang pemasarannya," tambah Teten.

Selama ini, lanjut Teten, kendala para pelaku UMKM adalah pemasaran.

Padahal kualitas makanan memiliki keunggulan selain rasa yakni ciri keunikan tersendiri.

"Dari pihak dinas sudah ada paguyuban dan berinovasi sehingga produknya serta kemasannya menarik. Sehingga memang layak untuk kita display di supermarket," ujar dia.

Potensi makanan tradisional bisa laris dijual di supermarket sangat terbuka lebar, apalagi dengan dukungan teknologi dengan skema viralisasi media.

Seperti permainan tradisional Lato-lato saja sekarang sangat laku karena viral dan ciri khas permainan zaman dulunya.

"Jadi pameran selama 2 minggu ini sebagai fresh market mana yang akan masuk ke rak kita untuk dipasarkan lebih lanjut. Dengan produk kemasan seperti ini kami yakin bisa bersaing dengan produk lain karena cenderung lebih ke tradisionalnya. Terbukti kemarin permainan Lato-lato saja begitu heboh dan viral," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/18/123310478/produk-umkm-tasikmalaya-naik-kelas-mampu-bersaing-di-pasar-modern

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke