Salin Artikel

Burayot, dari Kue Lebaran hingga Oleh-oleh Terkenal di Garut, Berikut Cara Membuatnya

GARUT, KOMPAS.com – Jika memasuki Kota Garut, wisatawan akan melihat deretan warung-warung penganan (kue) bernama Burayot.

Beberapa tahun ini, burayot semakin diminati dan kerap dicari banyak wisatawan yang berkunjung ke Garut. Alasannya, karena rasanya yang khas.

Padahal, makanan dari campuran tepung beras dan gula merah (gula aren) ini sudah ada sejak dulu. Hanya saja, burayot identik dengan panganan Lebaran atau acara hajatan. 

“Dulu memang biasanya ada burayot waktu lebaran atau hajatan-hajatan,” kata Faridah Maris (32), pemilik dari Burayot Si Madu, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Faridah mengungkapkan, penjual burayot bisa ditemukan di Garut sejak lama. Namun, biasanya mereka menjual burayot yang sudah jadi. 

Seperti yang dilakukan mertuanya. Sang mertua membuat burayot di rumahnya, lalu dititipkan di pasar atau toko-toko kue dan warung. 

Ia kemudian membuat inovasi dengan membuat burayot dadakan di gerainya. Jadi selain berbelanja, wisatawan bisa melihat proses pembuatan burayot. 

Faridah menjelaskan cara membuat burayot. Pertama, beras dibersihkan dan direndam cukup lama sebelum digiling menjadi tepung.

Adonan tepung kemudian diberi gula aren. Setelah tercampur, adonan tingal digoreng dalam minyak panas tidak sampai satu menit.

Kemudian, angkat dengan batang bambu seperti sumpit dari minyak panas. Proses terakhir ini membuat adonan menjadi menggelayut (ngagayot) dan ada adonan tipis seperti kulit pada bagian atasnya.

"Yang panjang proses membuat adonannya," tutur Faridah yang kini memiliki 22 gerai di Garut hingga Bandung.

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/18/134652378/burayot-dari-kue-lebaran-hingga-oleh-oleh-terkenal-di-garut-berikut-cara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke