Salin Artikel

Detik-detik Wanita Tewas Terlindas Mobil Rantis di Purwakarta, Korban Bonceng Anak Tetangga

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Siti Masitoh (42), korban tewas terlindas kendaraan Rantis Kostrad di Purwakarta, Jawa Barat, hendak pulang ke kontrakan membonceng anak tetangga.

Lukman, pekerja korban mengaku mendapat kabar kecelakaan dari tukang ojek. Saat ia mencari tahu, Siti telah dibawa ke Rumah Sakit Bayuasih.

"Jam 16.30 WIB saya lihat iring-iringan mobil jenazah di kawal polisi dan TNI mengarah mau ke Tegal (dibawa ke rumah duka)," ujar Lukman ditemui di warung Soto dan Bakso Surabaya milik korban di Jalan Raya Veteran, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, Kamis (19/1/2023).

Sebelum kecelakaan terjadi, Siti mengendarai motor T 6931 BO, membonceng Raymond Faeyza Albasry (4). Rencananya, ia akan pulang ke kontrakannya di wilayah Koncara. 

Anak laki-laki yang dibonceng Siti, sambung Lukman, merupakan anak tetangganya. Anak tersebut dekat dengan Siti dan kerap diajak bermain dan jalan-jalan. 

"Si mba (korban) sekitar jam 9.30 WIB bawa motor mau pulang dulu karena ada keperluan di kontrakkan di daerah Pasar Senen," kata dia.

Lukman mendapat informasi, kendaraan militer sudah 2 kali memberi klakson. Namun Siti berkendara sedikit ke kanan.

"Gak tau hindari lubang atau apa jalannya ke kanan, ambil ke kanan jadinya kesenggol mobil itu," kata Lukman.

Lukman menceritakan, sudah 5 tahun korban berjualan dan tinggal di Purwakarta. Ia tinggal bersama suami dan 2 orang anaknya. Kini keluarganya sedang mengantarkan jenazah ke kampung halamannya di Tegal.

Sebelumnya, video pemotor yang membonceng anak terlindas kendaraan rantis militer di Purwakarta, Jawa Barat, viral di media sosial.

Pada video yang beredar di TikTok,  terlilhat seorang ibu tengah membonceng anak. Nampak perempuan tersebut tidak mengenakan helm.

Kemudian melintas iring-iringan kendaraan militer. Lalu sebuah rantis Komodo menyenggol motor yang dikendarai perempuan tersebut. Perempuan itu kemudian jatuh dan terlindas.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari membenarkan peristiwa itu.

"Memang benar telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Rantis Komodo jenis REV Kesatuan Yonarmed 9/1/1 Kostrad yang dikemudikan oleh Pratu AA dengan SPM jenis Honda Vario yang dikendarai oleh Siti Masitoh (42) di Purwakarta, pada Rabu, 18 Januari 2023 sekira pukul 09.40 WIB," kata Hamim saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (19/1/2023).

Hamim mengatakan, Rantis Komodo jenis REV yang dikemudikan oleh Pratu AA merupakan salah satu dari konvoi 6 kendaraan Mayonarmed 9/1/1 Kostrad itu  akan melaksanakan Uji Radio Komunikasi Aplikasi FindArt Perkebunan Teh Ciater Subang.

Saat melintas di Jalan Raya Veteran depan SPBU Usman Kebon Kolot Kelurahan Nagrikaler, Rantis Komodo jenis REV yang merupakan kendaraan terakhir di rangkaian konvoi, menyenggol motor yang dikendarai Siti Masitoh.

Siti yang sedang membonceng Raymond FA (4) terjatuh dan panggulnya terlindas oleh ban belakang sebelah kiri Rantis tersebut.

"Setelah di bawa ke RSUD Bayu Asih dan ditangani Dokter IGD, sekira pukul 12.10 WIB, Siti Masitoh dinyatakan meninggal dunia," kata dia.

Sedangkan anak yang dibawa korban mengalami luka lecet di dagu, bibir, sikut, dan lutut, serta benjol di kepala.

"Pimpinan TNI AD turut berduka cita yang mendalam kepada korban dan keluarga atas kejadian ini dan sudah ditangani Subdenpom III/3-4 Purwakarta dan Polres Purwakarta untuk dilakukan proses penyelidikan," ujar dia.

Hamin mengatakan, pihak Yonarmed 9/1/1 Kostrad dan Pratu AA secara pribadi sudah menemui keluarga korban. Mereka menyampaikan bela sungkawa sekaligus membantu keluarga korban dalam prosesi pemakaman Siti Masitoh.

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/19/154003678/detik-detik-wanita-tewas-terlindas-mobil-rantis-di-purwakarta-korban-bonceng

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com