Salin Artikel

Cerita Ketua RT Saat Detik-detik Penangkapan Pembunuh Berantai Bekasi Cianjur hingga Istri Pelaku Sempat Histeris

KOMPAS.com - Wowon Erawan alias Aki (60) dan Solihin alias Dulah (65), tersangka pembunuhan berantai terhadap 9 korban ditangkap polisi di rumahnya di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Cianjur, Jawa Barat tanpa perlawanan.

Ketua RT5/2 wilayah setempat, Ajay Saepudin mengatakan Wowon dan Solihin ditangkap polisi pada Selasa (17/1/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.

"Saat ada penangkapan saya sudah tidur di rumah. Lalu ada yang mengetuk pintu dan langsung saya buka, ternyata ada beberapa orang," kata dia kepada wartawan, Sabtu (21/1/2023).

Dia menungkapkan, ternyata sejumlah orang itu adalah polisi.

Mereka langsung memberitahu serta meminta izin dan meminta untuk menyaksikan penangkapan Solihin.

"Polisi yang datang ke rumah saya ini langsung menggungkapkan adanya penangkapan seseorang yang terlibat kasus pembunuhan di Bekasi," ujar dia.

Dia pun langsung diajak beberapa polisi ke rumah Solihin dan ternyata di sana sudah ada Wowon.

Sedangkan Solihin masih dicecar beberapa pertanyaan oleh polisi.

"Saya masih sempat lihat Solihin diinterogasi petugas di dalam rumahnya, istrinya pun tampak histeris. Tidak lama setelah itu Wowon dan Solihin dibawa ke mobil," ucap dia.

Melihat kejadian itu, Ajay tidak menyangka Solihin terlibat dalam kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur.

Kasus terungkap

Terbongkarnya kasus “serial killer” ini bermula saat seorang warga menemukan 5 orang dalam kondisi lemas dengan mulut berbusa di sebuah rumah kontrakan di daerah Bantargebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023).

Sehari berselang, 3 orang korban meninggal dunia yang merupakan ibu dan anak, sedangkan dua korban lainnya selamat.

Polisi lantas melakukan penyelidikan hingga mengamankan 3 pelaku.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, salah satu korban selamat, bernama Dede (35), ditetapkan sebagai tersangka.

“Itu (minum kopi yang sudah dicampur racun) skenario. Dia minumnya sedikit,” kata Hengki di Cianjur, Jumat (20/1/2023) petang.

Hasil kejahatan

Disebutkan Hengki, dalam komplotan pembunuh berantai ini, tersangka Dede berperan sebagai penghimpun uang dari para korban.

“Sejauh ini aliran dana yang telah dikumpulkan kurang lebih Rp 1 miliar,” ungkap dia.

Para korban diiming-imingi keuntungan berlipat jika menyetor sejumlah uang kepada komplotan pembunuh berantai ini.

“Di luar family tree tersangka, ada dua orang TKW yang jadi korban, yakni S dan F,” kata Hengki.

“Namun, penyidikan terus dilakukan untuk menelusuri korban lain yang belum terdeteksi dalam hal pengiriman uang tersebut,” imbuhnya.

Sumber: Tribunnews.com, Kompas.com (Penulis Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor Reni Susanti)

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/21/190336978/cerita-ketua-rt-saat-detik-detik-penangkapan-pembunuh-berantai-bekasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke