Salin Artikel

Aksi Spontan Alvin Bukakan Jalur Mobil di Tengah Kemacetan, Damkar Terharu dan Bangga

KOMPAS.com - Seorang pelajar SMP di Kota Bogor, Jawa Barat membantu mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang terjebak kemacetan di Jalan Raya Empang, Kawasan Bogor Trade Mall (BTM).

Siswa bernama Alvin itu secara spontan membukakan jalur di tengah kepadatan arus kendaraan sehingga mobil Damkar berhasil keluar.

Pihak Damkar rencananya bakal memanggil Alvin untuk memberi apresiasi atas aksi terpuji yang dilakukannya.

Peduli kemanusiaan

Wakil Komandan Regu 3 Damkar Sektor Ciomas, Kabupaten Bogor, Budi Faturachman mengaku, terharu dan berterima kasih kepada siswa SMP tersebut.

Sebab, di tengah maraknya aksi tawuran di Kota Bogor, masih ada anak SMP yang paham dan peduli soal kemanusiaan.

"Terharu, bangga, ada bocah SMP yang peka gitu. Kita sangat terima kasih sama dia. Pokoknya applause buat si Alvin. Apalagi di Bogor ini lagi banyak tawuran, gangster motor seusianya dia. Tapi, ternyata masih ada anak SMP paham dan peduli soal kemanusiaan begini. Mudah-mudahan dengan adanya viral ini bisa menginspirasi orang lain, terutama anak-anak seusianya," kata dia.

Aksi heroik

Aksi siswa SMPN 7 Kota Bogor itu terjadi pada Kamis (19/1/2023) sekitar pukul 16.00 WIB.

Ketika itu, petugas Damkar dalam perjalanan pulang usai bertugas menangani Jabar 65 atau kebakaran pada lapak rongsok di wilayah Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

"Jadi rekan di sana minta perbantuan ke (Damkar) Ciomas. Jam 9 kita langsung berangkat ke TKP dan selesai pas ashar. Api bisa padam itu ashar. Kita balik kanan," kata Budi.

Kemudian, saat mobil Damkar memasuki Jalan Empang, BTM, Kota Bogor, terjadi kemacetan sehingga anggota terjebak.

Lalu tiba-tiba, anak sekolah itu muncul ke depan mobil Damkar yang sedang terjebak macet.

Budi yang saat itu berada di dalam mobil Damkar pun terkejut.

Sebab, anak sekolah itu masih membawa tas dan tiba-tiba berlari melewati trotoar membantu petugas damkar menembus kemacetan.

"Jadi saat itu saya lihat ada anak SMP lagi jalan kaki di trotoar samping mall BTM itu. Terus pas lihat kondisi padat, dia spontanitas langsung buka jalur buat kita, diarahin ke kanan sama dia, itu pas mau sampai lampu merah Empang," ungkapnya.

"Kita kejadiannya pas mau balik, beres memadamkan kebakaran. Jadi prosedurnya, kita mau berangkat atau pun mau balik selesai penanganan itu harus cepat-cepat ke sektor jaga wilayah. Jadi pemadaman api di lapak rongsok itu sudah beres. Kita balik kanan untuk stand by. Berkat dia Damkar bisa keluar dari kemacetan," imbuhnya.

Video viral

Aksi heroik itu sempat terekam dalam video berdurasi 1 menit 35 detik lalu diunggah akun Instagram @humasdamkarciomas hingga menjadi viral.

Alvin tampak berlari memberi isyarat kepada anggota Damkar supaya terus melaju ke sisi kanan jalan.

Aksi itu dilakukan di tengah-tengah kepadatan arus kendaraan di jalan tersebut.

Berkat siswa itu, mobil Damkar berhasil keluar dari kemacetan.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor Andi Hartik)

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/23/100952978/aksi-spontan-alvin-bukakan-jalur-mobil-di-tengah-kemacetan-damkar-terharu

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com