Salin Artikel

Kronologi Ujang Nyaris Jadi Korban Pembunuh Berantai Cianjur, Bermula Minum Kopi Beracun, Sempat Dirawat 4 Hari di RS

KOMPAS.com - Seorang tetangga pembunuh berantai Cianjur nyaris jadi korban komplotan Wowon dkk.

Pria tersebut bernama Ujang Zaenal. Ia sempat dirawat selama empat hari di rumah sakit usai minum kopi beracun yang diduga milik komplotan pembunuh berantai Cianjur.

Untuk diketahui, rumah Ujang hanya berjarak beberapa meter dari kediaman Solihin, salah satu tersangka pembunuhan berantai Cianjur dan Bekasi. Rumah Ujang berada di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Keracunan itu terjadi pada Jumat (13/1/2023).

Peristiwa bermula saat seorang tetangga menemukan bungkus kopi di depan rumah Ujang. Sebagai informasi, Ujang dan istri berjualan makanan dan minuman di rumah. Tetangganya itu lantas meminta istri Ujang untuk membawa bungkus kopi tersebut ke dalam rumah.

"Ada yang nemu, terus dibawa istri. Kata yang nemu suruh pindahin, takutnya ada yang beli, jatuh," ujarnya, Jumat (20/1/2023), dikutip dari tayangan Kompas TV.

Istri Ujang kemudian meletakkan kopi saset itu di atas rak.

Beberapa saat kemudian, Ujang menyeduh kopi itu. Saat pertama kali meminumnya, Ujang merasakan kopi tersebut tidak enak.

"Dicoba lagi satu kali lagi, rasanya enggak enak. Langsung saya buang," ucapnya.

Setelah membuang kopi tersebut, Ujang kembali duduk sambil menonton televisi. Tak lama sesudahnya, Ujang merasa pusing. Tangan dan kakinya pun sakit.

"Napas juga enggak kuat," ungkap Ujang.

Ia kemudian dibawa ke rumah sakit.

Menurut Ujang, di hari yang sama saat ia keracunan, dirinya melihat Solihin mondar-mandir di depan rumahnya.

"Awal-awalnya tuh Solihin hari Jumat mondar-mandir di jalan sini," tuturnya, dilansir dari tayangan Kompas TV, Senin (23/1/2023).

Ujang mengaku sebelumnya tak curiga dengan keracunannya.

Namun, ketika Wowon dan Solihin ditangkap pada Selasa (17/1/2023) atas pembunuhan di Bekasi, Ujang curiga kopi yang diminumnya mengandung racun.

"Pas ada penggrebekan, di situlah timbul rasa curiga," terangnya.

Terungkap fakta baru bahwa Ujang ternyata menjadi target pembunuh berantai Cianjur. Kabar ini disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

Trunoyudo menuturkan, pelaku telah memasukkan dua bungkus racun ke dalam kopi saset itu. Kopi saset tersebut lantas pelaku letakkan di pagar rumah Ujang.

"Dan ternyata saset kopi tersebut memang diseduh dan diminum oleh korban Ujang Zaenal," jelasnya, Minggu (22/1/2023), dikutip dari Tribun Jabar.

Sosok yang meletakkan kopi beracun di pagar rumah Ujang adalah Solihin. Ia melakukannya atas perintah Wowon.

"Atas keterangan kedua tersangka dan dikonfirmasi dengan keterangan korban, bahwa tersangka Solihin melakukan percobaan pembunuhan terhadap tetangga tersangka, Ujang Zaenal," paparnya.

Para tersangka berniat menghilangkan nyawa Ujang untuk membuang sial selepas melakukan pembunuhan di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Selain itu, selama ini para tersangka menganggap Ujang sebagai musuh.

"Alasanya untuk membuang sial pasca kejadian pembunuhan Bekasi dengan cara membunuh orang yang bermusuhan dengan sang eksekutor," beber Trunoyudo.

Pembunuhan berantai yang dilakukan komplotan Wowon menewaskan sembilan nyawa. Ada tiga orang yang kini ditetapkan sebagai tersangka, yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Fakta Baru Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Tetangga yang Sempat Minum Kopi Beracun Ternyata Target

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/23/125837078/kronologi-ujang-nyaris-jadi-korban-pembunuh-berantai-cianjur-bermula-minum

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke