Salin Artikel

Patung Bima Purwakarta Hancur Ditabrak Truk, Pemkab Minta Ganti Rugi Dibangun Ulang

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Patung Bima yang merupakan salah satu ikon Kabupaten Purwakarta yang berada di pertigaan Sasak Beusi, Jalan Pemuda, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat hancur ditabrak sebuah truk pada Minggu (22/1/2023) malam, sekitar pukul 22.20 WIB.

Terkait robohnya patung Bima, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) meminta ganti rugi kepada sopir atau perusahaan pemilik truk untuk membangun ulang patung tersebut.

Kepala Disperkim Kabupaten Purwakarta Agung Wahyudi mengatakan, pihaknya sudah bertemu dengan sopir truk yang menabrak Patung Bima.

"Kami sudah bertemu dengan sopir truknya. Kami minta ganti rugi. Ganti ruginya (patung Bima) dibuat seperti semula," ucap Agung saat dihubungi Tribunjabar.id, Senin (23/1/2023).

Perlu diketahui, Patung Bima baru saja mendapatkan pemeliharaan rutin oleh dinas terkait pada 15 Juli 2022 lalu.

Berdasarkan laporan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Purwakarta, pembiayaan pemeliharaan Patung Bima bersamaan dengan Patung Arjuna dengan menggunakan APBD Kabupaten Purwakarta sebesar Rp 276 juta.

Diberitakan sebelumnya, truk dengan nomer polisi B 9088 JD yang dikemudikan oleh Nobiyanto (57), melaju dari arah Ciganea tiba-tiba hilang kendali saat di pertigaan Sasak Beusi.

Truk tersebut akhirnya menabrak Patung Bima dan bus Putra Parahyangan PT Indorama dengan nomer polisi B 7160 KAA yang dikemudikan oleh Idis (63) yang mengangkut 20 orang.

Kasatlantas Polres Purwakarta, AKP Warjo mengatakan bahwa kecelakaan tersebut diduga supir truk kurang antisipasi saat jalanan menurun di lokasi kejadian.

"Setiba di lokasi kejadian sekitar pukul 22.20 WIB, truk yang melintas di jalanan menurun dan menikung tiba-tiba supir truk diduga kurang antisipasi, sehingga kendaraan tidak terkendali dan oleng ke kiri menabrak Patung Bima dan bus karyawan," ucap Warjo.

Dirinya mengatakan, kecelakaan tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka. Namun, total kerugian dari kecelakaan tersebut mencapai Rp 75 juta.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pemkab Purwakarta Minta Ganti Rugi Patung Bima yang Hancur Ditabrak Truk, Bisa Capai Ratusan Juta

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/23/172341178/patung-bima-purwakarta-hancur-ditabrak-truk-pemkab-minta-ganti-rugi-dibangun

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com