Salin Artikel

Ternyata, Alvin Bocah SMP yang Bantu Damkar Buka Jalur di Bogor Siswa Berprestasi dan Bercita-cita Jadi TNI

BOGOR, KOMPAS.com - Alvin Alfarizqi (14), seorang pelajar yang videonya viral membantu membuka jalur buat mobil pemadam kebakaran (Damkar) terjebak kemacetan di Jalan Raya Empang, Kawasan Bogor Trade Mall (BTM), ternyata siswa berprestasi.

Alvin merupakan siswa yang mendaftar melalui jalur prestasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7, Kota Bogor, Jawa Barat.

Anak kedua dari tiga bersaudara ini merupakan sosok berprestasi di sekolahnya. Ia aktif di Pramuka.

Bahkan, siswa kelas IX ini sudah mewakili daerahnya Kota Bogor, dalam kegiatan Jambore Nasional atau disingkat Jamnas XI 2022 di Cibubur, Jakarta.

"Cita-cita saya jadi tentara (TNI)," ucap Alvin yang kini tinggal di rumah neneknya, Kampung Muara Kidul, Kelurahan Pasir Jaya, Bogor Barat, Kota Bogor, Senin (23/1/2023).

Alvin berasal dari keluarga kurang mampu. Bocah ini sering berangkat dan pulang sekolah dengan berjalan kaki hanya untuk menghemat uang jajan.

Meski begitu, Alvin adalah sosok yang berbeda dari anak-anak seusianya. Ia sudah menginspirasi banyak orang karena aksi kemanusiaan yang dia lakukan.

Alvin pun tidak menyangka aksi heroiknya membantu mobil Damkar membukakan jalur agar keluar dari kemacetan itu viral di media sosial.

Ia bercerita, awalnya ia sedang berjalan kaki habis pulang sekolah. Pada sore itu, terdengar suara sirine dari mobil Damkar yang tidak bisa bergerak karena terjebak kemacetan lalu lintas.

Insting Dasa Darma Pramuka membuat dia langsung berinisiatif membantu membukakan jalur mobil damkar agar keluar dari kemacetan.

"Saya inisiatif ke tengah membukakan jalan. Sebelumnya juga pernah saya bantu hal yang sama untuk ambulans. Tapi biasa aja, enggak sampai viral gtu. Nah, yang kemarin itu malah viral," ujarnya.

Alvin mengaku tidak tahu kalau aksinya itu viral di media sosial. Sebab, ia tidak memiliki akun sosial media Instagram.

"Taunya dari temen di WA karena saya ga punya Instagram. Di grup WA sekolah banyak yang ngirim juga. Padahal saya ga sadar juga kalau divideoin sama petugasnya. Tiba-tiba muncul di mana-mana," kata Alvin.

Atas kejadian itu, neneknya bahkan sempat kaget dan khawatir. Sang nenek mengira Alvin viral karena tawuran.

"Nenek awalnya kaget. Bener-bener takut kalau saya tawuran. Setelah dijelaskan kakak, baru dia tenang," ucapnya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengapresiasi Alvin yang langsung berani turun ke jalan membantu petugas Damkar yang terjebak macet.

Bima Arya pun memberikan hadiah berupa satu unit sepeda, sepatu, buku, dan makanan.

Dalam kunjungannya, Bima berpesan agar Alvin terus semangat menginspirasi banyak orang. Aksi heroik membukakan jalur untuk mobil Damkar tersebut adalah perbuatan mulia.

"Ini hadiah karena telah membantu warga, hadiah karena sudah memberikan inspirasi orang banyak, memudahkan petugas. Anak-anak muda memang harus begitu. berani dalam kebaikan, membantu orang. Berjasa sekali. Terima kasih Alvin," ucap Bima.

Menurut Bima, Alvin adalah contoh baik yang mengamalkan dengan baik Dasa Darma Pramuka, kasih sayang sesama manusia, rela menolong dan juga berani.

"Ini Alvin, anggota Pramuka Kwarcab Kota Bogor yang mengamalkan dengan baik Dasa Darma Pramuka, kasih sayang sesama manusia, rela menolong dan juga berani," ucap Bima memperkenalkan Alvin kepada warga sekitar.

"Semoga sehat selalu, terkabul cita-citanya menjadi TNI," pungkas Bima.

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/23/223236978/ternyata-alvin-bocah-smp-yang-bantu-damkar-buka-jalur-di-bogor-siswa

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com