Salin Artikel

Ingin Cetak Atlet Sekelas Susi Susanti, Pj Wali Kota Tasikmalaya Buat Sarana Olahraga di Setiap Kecamatan

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Cheka Virgowansyah, mengaku ingin wilayahnya mencetak kembali atlet bulu tangkis sekelas legenda Susi Sunsanti.

Susi Susanti sendiri merupakan atlet bulutangkis peraih medali Olimpiade tahun 1992 di Barcelona, Spanyol, yang berasal dari Kota Tasikmalaya.

Dedikasinya mengharumkan nama Indonesia dan Tasikmalaya di kelas dunia olehnya pun dikenang dengan salah satu nama Gelanggang Olahraga (GOR) Susi Susanti di Komplek Dadaha Tasikmalaya.

"Saya berharap dengan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya oleh Deddy Mulyana, di bidang olahraganya bisa mencetak atlet bulutangkis sekelas Susi Susanti lagi. Saya yakin itu bisa dengan skema program unggulannya," jelas Cheka kepada wartawan saat pelantikan Kadisporabudpar Kota Tasikmalaya baru di kantornya, Rabu (25/1/2023).

Cheka menambahkan, sejak masih kecil dirinya sudah mengetahui bahwa Susi Susanti, legenda bulu tangkis tunggal putri Indonesia berasal dari Tasikmalaya.

Sehingga dirinya yakin potensi memunculkan atlet berprestasi bidang bulutangkis di Tasikmalaya sangat terbuka lebar.

"Tasikmalaya itu sejak dulu saya masih kecil tahu kalau ada atlet bulutangkis Susi Susanti asal daerah ini. Saya di luar daerah loh. Makanya saya berharap dengan penataan atlet yang baik, atlet potensial ke arah sana (kelas dunia) itu ada," ujar dia.

Dengan demikian, lanjut Cheka, segala sarana dan prasarana serta kebutuhan mencetak atlet berprestasi berskala Internasional akan diupayakan maksimal dengan bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ataupun pusat.

Hal itu akan mampu menjaring dan membina selurut atlet asal Kota Tasikmalaya supaya lebih berprestasi dan sejahtera.

"Nantinya bukan hanya atlet bulutangkis saja, tapi semua atlet berbagai cabang olahraga pun akan dibina sebaik mungkin. Nah, pembinaan inilah yang nanti akan dilakukan oleh dinas terkait. Semua faktor pendukung tentunya," kata dia.

Sementara itu, Kadisporabudpar Kota Tasikmalaya Deddy Mulyana mengatakan, pihaknya akan berupaya maksimal mendukung segala sarana, prasarana pendukung untuk memunculkan bibit atlet yang potensial di berbagai cabang olahraga.

Sehingga, ke depannya akan mencoba membangun sarana olahraga multifungsi tersebar di 10 kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya.

"Jadi ke depannya pusat olehraga Kota Tasikmalaya bukan hanya terpusat di Komplek Dadaha saja. Nantinya kita upayakan dengan berbagai pihak akan ada sarana olahraga di tiap kecamatan. Jadi nanti tersebar dan akan mudah menjaring bibit atlet potensial," ungkap Deddy.

Deddy pun berharap semua pihak akan mendukung langkah menjaring atlet yang benar-benar potensial.

Sehingga, keunggulan Kota Tasikmalaya ke depan di bidang olahraga adalah banyaknya atlet berbakat yang membawa nama harum daerah dan Indonesia.

"Justru itu dalam pembinaan dan penjaringan atlet ke depannya lah yang akan menentukan masa depan mereka. Jadi atlet berbakat potensial akan memiliki kesempatan menjadi seseorang yang berjasa untuk Bangsa dan Negara nantinya," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/25/150548378/ingin-cetak-atlet-sekelas-susi-susanti-pj-wali-kota-tasikmalaya-buat-sarana

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com