Salin Artikel

Toko Kontributor Kompas.com di Cirebon Dibobol Maling, Ratusan Tabung Elpiji Raib

Sebanyak 100 tabung elpiji digondol pelaku.

Peristiwa pencurian dialami oleh Kontributor Kompas.com Cirebon, Muhammad Syahri Romdhon, pemilik toko kelontong yang dibobol maling.

Pria yang akrab disapa Aray ini menceritakan bahwa peristiwa itu diketahui saat dirinya hendak membuka toko kelontong miliknya pada Minggu (30/1/2023) pagi.

Aray melihat kondisi rolling door yang sudah rusak.

"Saya pertama kali melihat sekita jam 05.30 WIB kaget pas lihat kios sudah dalam kondisi terbobol, kios sudah rusak, gembok sudah dirusak, begitu pun dengan rantai dan kunci kios," kata Aray saat dihubungi pada Rabu (1/2/2023).

Aray kemudian coba mengecek tokonya tersebut, dan benar saja, sejumlah tabung elpiji raib digondol pelaku.

Tidak hanya itu, mesin jahit beras dan timbangan pun hilang tak berbekas.

Saat ini, keluarga Aray masih belum berani masuk ke lokasi toko lantaran takut mengganggu kondisi tempat kejadian perkara (TKP). 

Mereka hanya bisa menunggu proses olah TKP yang dilakukan unit Inafis Polresta Cirebon.

"Saat melongok ke dalam, habis semua tabung gas di dalam, jumlahnya kurang lebih 100. Detailnya masih dihitung karena saya baru datang pengiriman gas dari Pertamina hari Jumat, setelah itu sudah ada yang dikirim ada yang belum," ucap Aray.


Ia memperkirakan perisitiwa pencurian di toko miliknya itu terjadi pada malam atau dini hari.

Pasalnya, pada 24.00 WIB, Aray masih mengontrol kondisi tokonya, bahkan sempat nongkrong di lokasi kejadian.

Akan tetapi, ketika pukul 05.30 WIB esok harinya, Aray sudah mendapati tokonya yang sudah dalam kondisi rolling door terbuka dan sejumlah barang di dalamnya yang raib. Adapun kerugian diperkirakan mencapai Rp 20 juta.

"Saya lemas banget," ucap Aray usai mengetahui pencurian di tokonya itu.

Namun, berdasarkan beberapa orang di wilayah sekitar, sebelum pencurian itu terjadi, warga sempat melihat orang tak dikenal mondar-mandir dan berfoto-foto di sekitar lokasi.

Saat ini polisi masih memeriksa sejumlah saksi dan berupaya mengidentifikasi pelaku.

Kapolsek Depok AKP Afandi menjelaskan, polisi mendapatkan laporan dari korban sekitar pukul 07.00 WIB.

Polisi langsung memeriksa dan olah TKP.

Saat ini polisi tengah berupaya melakukan penyelidikan dan mengungkap identitas pelaku, hingga penyisiran kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) di sekitar lokasi kejadian.

"Dari hasil penelusuran, CCTV toko material hanya mengcover teras tak sampai ke jalan sehingga belum melihat, selatan juga indomaret juga sama CCTV tak sampai jalan hanya teras saja," ucapnya.

Meski dari hasil olah TKP, polisi mendapatkan sidik jari, tetapi hal tersebut belum dapat mengungkap siapa pelaku sebenarnya lantaran masih samar.

"Identifikasi sidik jari yang juga punya pelaku tapi setelah identifikasi itu tak tergambar masih samar," ucapnya.

Yang pasti, Afandi menduga pelaku lebih dari satu orang dan menggunakan kendaraan untuk mengangkut barang hasil curiannya.

"Dugaan pelaku mengangkut pake mobil, kemungkinan lebih dari satu orang," ujarnya

https://bandung.kompas.com/read/2023/02/01/144240478/toko-kontributor-kompascom-di-cirebon-dibobol-maling-ratusan-tabung-elpiji

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com