Salin Artikel

Gunung Sampah di Pasar Cileunyi Bikin Omzet Pedagang Turun, Satu Bulan Tak Diangkut hingga Pelanggan Kabur

Namun, penurunan omzet dagangan Sabar bukan karena harga sedang tinggi atau isu resesi ekonomi.

Usaha Sabar terganggu oleh gunung sampah yang hanya berjarak satu meter di depan kiosnya, tepatnya di Pasar Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Aneh, kalau saya bilang saya enggak keganggu, jelas terganggu," katanya saat ditemui, Kamis (2/1/2023).

Sabar menyebutkan, saat sampah semakin bertambah dan menggunung tepat di depan kiosnya, saat itu pula pelanggan mulai kabur satu per satu.

Pelanggan yang kerap datang ke kiosnya mengaku merasa jijik dan tidak tahan dengan bau yang menyengat. Apalagi, jarak antara gunung sampah dan kios Sabar sangat dekat.

"Jujur saja saya merasa terganggu, pelanggan rada kurang terutama Ibu-ibu, risih sih pada bau," ujar dia.

Meski gunung sampah itu berada dekat dari kios miliknya, ia mengungkapkan tak ada alasan untuk menutup usahanya.

Ia tidak memedulikan kondisi bau yang menyengat, kiosnya dikerumuni lalat, hingga belatung yang pelan-pelan merayap ke bagian depan kiosnya.

"Tapi, kalau sampahnya udah melewati kios saya juga saya mah tetap buka, paling sih pelanggan atau saya ya lewat pinggir saja jalannya," tambahnya.

Kondisi tersebut membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Pasar Cileunyi overload atau kelebihan muatan.

Seharusnya itu, kata Sabar, sampah di Pasar Cileunyi berada di belakang kios-kios di seberang kios miliknya.

Lantaran belum diangkut, kini gunung sampah itu memanjang dan berada tak jauh dark kios miliknya.

"Ini tuh baru diangkut yang enggak lama, tapi hanya sedikit, diangkut pakai truk dari Kabupaten Bandung," katanya.

Dalam satu pekan, sampah di Pasar Cileunyi hanya diangkut satu kali. Itu pun hanya satu truk yang diturunkan. Padahal, kondisinya sudah sampai menggunung.

"Diangkut kadang seminggu sekali, malah mah kadang enggak diangkut," ujar dia.

Menurutnya, kondisi sampah yang sudah menggunung itu dianggap lebih baik dibanding beberapa bulan sebelumnya.

"Ini agak mending segini, kemarin mah sampai melewati kios saya," terang dia.

Dalam satu hari, Pasar Cileunyi bisa menghasilkan satu truk sampah pelbagai jenis.

Hal itu, kata Sabar, tidak seimbang dengan armada yang diturunkan pemerintah ketika akan mengangkut sampah.

"Kebanyakan sampah rumahan, warga yang datang bawa sampah jadi enggak semua itu sampah dari pasar,," ucap dia.

Jika harus dibersihkan, kata Sabar, mungkin kendaraan yang harus diturunkan mencapai 20 truk.

"Kayaknya sih harus segitu, produksi sehari aja sampai satu truk, ini udah manjang sampai ke depan dari belakang," tambah dia.


Saat hujan kondisi lebih menjijikkan

Pedagang di Pasar Cileunyi yang memiliki kios berdekatan dengan gunung sampah itu sangatlah dilema.

Pasalnya, kata Sabar, jika cuaca sedang panas, belatung yang berasal dari sampah dipastikan keluar dan mengerumuni lahan-lahan yang tak terkena cahaya matahari seperti di depan kios miliknya.

"Wah serba salah, belatung, lalat sampai tikus juga ada," terangnya.

Jika dalam kondisi hujan, bau menyengat dari sampah bisa tercium sampai depan. Belum lagi air yang dihasilkan dari sampah yang juga mengeluarkan bau.

"Kalau hujan apalagi, baunya menyengat banget," sambung dia.

Sabar berharap, pemerintah mulai kembali membersihkan sampah yang ada di Pasar Cileunyi agar siklus Sabar berdagang bisa kembali normal.

"Harapannya pengin rutin di bersihin dan steril lagi aja ini, sampahnya biar bisa diangkut seperti biasa," tuturnya.

Pantauan Kompas.com, gunungan sampah tersebut membentuk huruf L, memanjang mulai dari bagian belakang pasar yang berdekatan dengan batas tol kemudian berbelok hingga bertepatan langsung dengan kios-kios pedagang.

Tidak hanya kios milik Sabar yang terdampak. Namun, terlihat kios-kios yang lain juga terdampak.

Gunungan sampah itu menjulang tinggi hingga mencapai 3 meter. Bau busuk yang sangat menyengat, kerumunan lalat, hingga belatung semakin memperparah kondisi.

Terlihat bukan hanya pedagang yang membuang sampah di sana, beberapa pembeli dengan sengaja membuang sampah ke Pasar Cileunyi.

https://bandung.kompas.com/read/2023/02/02/125740078/gunung-sampah-di-pasar-cileunyi-bikin-omzet-pedagang-turun-satu-bulan-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke