Salin Artikel

Korban Pembacokan di Cimahi Pamit Nongkrong Sebelum Tewas di Gang Rumahnya

Pasalnya Iki tak pernah ikut perkumpulan kelompok motor semasa hidupnya.

Dia hanya pemuda biasa yang kebetulan pulang malam dan menjadi sasaran keberingasan para kelompok motor.

Iki tewas dengan luka bacok di beberapa bagian tubuh dan kepala setelah diserang belasan pemuda bersenjata di gang dekat rumahnya tepatnya di Gang H Arsad, Kelurahan Cibereum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat pada Minggu (5/2/2023).

"Malam itu keponakan saya pergi dari rumah pada malam Minggu sekitar jam 7 malam. Pamitnya mau ngopi-ngopi sama temannya di Kota Cimahi," ujar Iman (43) paman korban saat ditemui di rumahnya, Senin (6/2/2023).

Namun hingga tengah malam keponakannya tak kunjung pulang ke rumah. Pihak keluarga juga menunggu kepulangan Iki hingga larut malam.

Sampai menjelang subuh, ada tetangga yang mengetuk pintu membangunkan keluarga.

Mereka memberi tahu Iki mengalami luka parah dengan luka bacok di gang tidak jauh dari rumahnya.

"Jam 2 itu masih ditunggu, tapi enggak pulang-pulang. Terus neneknya tidur. Sekitar jam 4.15 WIB ada yang ketok rumah katanya Iki dibacok di gang. Langsung ngabarin saya, keluarga cek ke TKP," kata Iman.


Pihak keluarga yang mendapat kabar itu sontak kaget bukan kepalang, pemuda yang ditunggu-tunggu pulang malah menjadi korban keganasan geng motor.

Keluarga kemudian mendatangi lokasi kejadian, betul saja Iki dalam kondisi bersimbah darah dengan luka bacok di beberapa bagian tubuh.

Saat itu juga, keluarga langsung memboyong Iki ke RSUD terdekat.

"Dibawa ke RSUD Cibabat, sudah nggak sadar itu di jalan. Kemudian meninggal di rumah sakit. Lukanya di bagian kepala, pundak, terus dada," paparnya.

Suryani (58) nenek korban, yang menunggu kepulangan Iki semalaman tidak pernah menyangka cucunya menjadi korban kebrutalan para pemuda bersenjata yang tidak dikenal.

Suryani mendapati Iki dalam kondisi sekarat dengan darah di sekujur tubuh. Saat ditemui, Iki sudah tergeletak di jalan gang, kepalanya dililit jaket untuk menutup luka.

"Dia bilang sama saya 'Nin sakit, anter ke rumah sakit cepat'. Soalnya dia panggil saya Enin. Iya saya bilang sabar, lagi nunggu ambulans datang," ucap Suryani.

Nyawa Iki tak tertolong, ia meninggal dunia saat tiba di RSUD Cibabat.

Dia sama sekali tak menyangka jika Iki akan meninggal di tangan para kelompok motor, sebab selama hidupnya Suryani tidak mendapati Iki bergabung dalam kelompok motor manapun.

"Sepertinya salah sasaran, soalnya kata warga kan ditanya anggota XTC bukan, padahal cucu saya bukan XTC. Makanya saya minta pelaku ditangkap dan dihukum berat," tandasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/02/06/170756878/korban-pembacokan-di-cimahi-pamit-nongkrong-sebelum-tewas-di-gang-rumahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke