Salin Artikel

Ketua BEM Unsil: Korban Selama Ini Bungkam soal Dosen Cabul karena Takut di-DO

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Jawa Barat Muhammad Ilham menyebut, dirinya mengetahui adanya dosen cabul di kampusnya sejak lama.

Informasi tersebut sudah menjadi rahasia umum di internal kampus sejak tahun 2019 dan 2020.

Dia mengatakan, korban enggan membuka suara karena khawatir akan dikeluarkan (DO) dari kampus.

"(Info dosen cabul) nggak baru, dari 2019-2020 itu sudah banyak terjadi. Baru ke-up itu saat ada Satgas PPKS. Detail kasusnya masih di antara dosen dan mahasiswa, paling dari mulut ke mulut di mahasiswa. Itu sudah menjadi fenomena lama," jelas Ilham kepada wartawan lewat telepon, Senin (13/2/2023).

Ilham menambahkan, BEM pernah berusaha mengungkap kasus ini ke rektorat agar tidak ada korban lain, tetapi hal ini terhambat karena relasi kekuasaan dan pihaknya masih berstatus mahasiswa.

Dia bersyukur, hal ini akhirnya terungkap dan ramai diberitakan di media massa.

"Kami tentunya bersyukur muncul di media. Itu sudah diperjuangin dari tahun lalu. Tapi relasi kekuasaan jadi hambatan karena kami mahasiswa," kata Ilham.

"Tahun 2022 tiap fakultas itu follow up terjadi pelecehan seksual. Kasus kekerasan seksual menjadi PR tahun lalu dan sudah disampaikan ke rektor. Setelah diberitakan media, rektor langsung berangkat ke Jakarta (Kementerian)," sambung dia.

BEM berharap, segera dilakukan penegakkan kode etik dan hukum yang berlaku untuk dosen cabul tersebut.

"Sekarang para korban sudah berani bersuara. Bukan hanya satu korban saja, nanti kita lihat kalau sudah muncul korban lainnya kami internal Unsil supaya menjadi langkah tegas, dan dosen yang lainnya tak sewenang-wenang," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Jawa Barat, berinisial EDH dilaporkan beberapa mahasiswinya sebagai korban pencabulan di kampus pada Rabu (8/2/2023).

Hal itu menyusul perempuan Warga Negara Indonesia (WNI) yang mewakili Negara German sedang studi banding di Unsil menjadi korban pencabulan dosen tersebut.

Perbuatan dosen tersebut ternyata sudah diketahui para mahasiswa dan dosen serta Rektor perguruan tinggi milik pemerintah tersebut yang membuat gerah dunia pendidikan karena korbannya ternyata lebih dari satu mahasiswi.

Para korban akhirnya mengaku jadi korban cabul dosen tersebut dan melaporkannya ke Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unsil Tasikmalaya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/02/13/175825378/ketua-bem-unsil-korban-selama-ini-bungkam-soal-dosen-cabul-karena-takut-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke