Salin Artikel

Momen Haru Puluhan Orangtua Siswa SMPN 3 Garut Menangis dan Peluk Anak Mereka yang Alami Kecelakaan

Selain orangtua siswa, para guru juga ikut larut dalam suasana haru mengingat ada sembilan guru yang jadi pendamping 98 siswa yang melakukan study tour ke Jogja tersebut.

Para orangtua berkumpul di sepanjang jalan menuju ke SMPN 3 Garut yang berada di Jalan Ahmad Yani Sukaregang, Garut.

 

Begitu para siswa turun dari bus, masing-masing orangtua langsung memeluk anak mereka dan menangis terharu.

Para siswa dan orangtua pun langsung dibawa ke lingkungan sekolah untuk mendapat pemeriksaan medis lanjutan oleh tim medis yang telah disiapkan di sekolah.

Beberapa siswa tampak harus ditandu turun dari bus dan langsung diangkut menuju ruang pemeriksaan yang telah disiapkan sekolah.

Dua ambulans juga disiapkan untuk mengangkut siswa yang perlu mendapat perawatan.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman yang menerima kedatangan siswa mengungkapkan, pemeriksaan lebih lanjut, terutama dilakukan terhadap 17 anggota rombongan yang mengalami luka ringan hingga sedang, termasuk guru pendampingnya.

Sementara, siswa yang mengalami luka ringan bisa langsung pulang bersama orangtuanya.

Kepada para orangtua siswa, Helmi menegaskan, apa yang menimpa rombongan study tour siswa SMPN 3 Garut tersebut merupakan musibah yang bisa terjadi di mana saja.

Rombongan study tour siswa SMPN 3 sendiri diikuti oleh 98 orang siswa dengan sembilan orang guru pembimbing.

“Ini musibah, di manapun bisa terjadi, bukan karena ke Jogja. Saya lihat sudah ada kehati-hatian dari sekolah, tiap mobil sudah ada empat guru pendamping untuk mengawal perjalanan,” katanya di hadapan para orangtua siswa di aula SMPN 3 Garut, Senin (13/2/2023) petang.

Selain itu, menurut Helmi, pihak sekolah juga telah memilih biro perjalanan yang bagus dan kendaraan yang baik.

Namun, dalam perjalanannya terjadi kecelakaan yang tidak bisa dihindari hingga salah satu bus yang ditumpangi siswa terguling ke kanan.

Dari pantauan Kompas.com di SMPN 3 Garut, sedikitnya ada lebih dari 10 siswa dan satu guru perempuan yang akhirnya dirujuk ke RSU dr Slamet Garut untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Sebelumnya diberitakan, bus yang mengangkut rombongan siswa dan guru SMPN 3 Garut mengalami kecelakaan di Jalan Daendels tepatnya di depan rest area Pejagran, Desa Pejagran, Kecamatan Ngombol, Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (12/2/2023) malam.

Kejadian itu bermula saat bus Hino pariwisata yang mengangkut para murid bernomor polisi B 7764 AS melaju dari arah timur (Yogyakarata) ke barat (Kebumen).

Bus tersebut melaju dengan kecepatan sedang.

Mendekati tempat kejadian perkar, bus kemudian bergerak ke kanan dengan maksud hendak mendahului kendaraan yang melaju searah di depannya.

Pada saat berada di sebelah kanan marka jalan, bus bertabrakan dengan dua sepeda motor yang melaju dari arah berlawanan.

Bus kemudian terguling dan menimpa dua sepeda motor. Dalam kejadian itu, seorang pengendara meninggal dunia.

https://bandung.kompas.com/read/2023/02/13/201850378/momen-haru-puluhan-orangtua-siswa-smpn-3-garut-menangis-dan-peluk-anak

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com