Salin Artikel

Motor Kurir Ekspedisi Tertabrak Kereta di Cirebon, 2 Orang Tewas Seketika

CIREBON, KOMPAS.com – Dua orang pengendara sepeda motor tewas seketika setelah motor yang ditumpanginya tertabrak kereta api di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Selasa (14/2/2023) petang.

Jasad keduanya terpental sekitar 50-100 meter. Begitu pun motor yang ditumpangi keduanya juga terpental dan rusak berat.

Dari video amatir yang direkam warga sesaat setelah terjadinya tabrakan, warga beramai-ramai mengerumuni lokasi sekitar.

Mereka memadati perlintasan rel kereta api di Desa Kebonpring, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.

Saefudin, salah satu saksi mata kejadian menyebutkan, kecelakaan ini terjadi saat sepeda motor dengan nomor polisi E 6404 IK melaju dari arah Desa Kebon Pring menuju arah RSUD Arjawinangun. Pengendara bersama satu orang yang dibonceng ingin melintasi rel kereta api.

Di saat bersamaan, Kereta Api Mataram yang melaju dari arah Solo menuju Pasar Senen melintasi titik tersebut.

Seketika sepeda motor dan dua penumpang yang berada di motor, terpental sekitar 50 hingga 100 meter.

“Keduanya dari arah sana, Utara mau ke Selatan, melintasi rel ini, tapi sepertinya buru-buru dan tidak sadar ada kereta, akhirnya tertabrak,” kata Saefudin saat ditemui Kompas.com di lokasi.

Saefudin menyebut, keduanya merupakan kurir ekspedisi. Diduga keduanya tidak memerhatikan keberadaan kereta api yang sudah berjarak sangat dekat.

Akibat peristiwa ini, keduanya meninggal dunia di tempat. Sepeda motor milik korban juga hancur di bagian belakang hingga bagian ban terpisah.

Humas KAI Daop III Cirebon, Ayep Hanapi menyampaikan, pascakejadian, petugas PT KAI bersama pihak kepolisian setempat langsung melakukan evakuasi terhadap korban. Polisi juga mengimbau warga menjauh dari lokasi karena sangat membahayakan.

“Kereta Mataram, relasi Solo-Pasar Senin, jam 15.50, tertemper sepeda motor di pintu perlintasan 172, letak jalan antara Stasiun Kertasemaya–Arjawinangun. Korban meninggal dunia. Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Arjawinangun,” kata Ayep saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/2/2023).

Ayep mengimbau warga sangat berhati-hati saat hendak melintasi perlintasan sebidang rel kereta api. Salah satunya, pengendara wajib berhenti untuk tengok kanan dan kiri hingga dinyatakan aman untuk melintas.

https://bandung.kompas.com/read/2023/02/14/214901178/motor-kurir-ekspedisi-tertabrak-kereta-di-cirebon-2-orang-tewas-seketika

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com