Salin Artikel

Pernah Gagal Berangkat Haji karena Covid-19, Kini Kusno dan Istri Resah dengan Rencana Naiknya Ongkos

Keduanya keberatan terhadap rencana kenaikan biaya haji. Pasalnya, kedua yang sudah melunasi biaya haji sejak 2020, harus bersabar karena tertunda pandemi Covid-19 selama dua tahun.

Tidak hanya itu, keduanya juga tidak dapat berangkat lagi di tahun 2022 karena pembatasan kuota.

Isu kenaikan biaya haji di tahun ini membuat keduanya takut, jerih payah menabung sejak 2012 akan sia-sia.

Kecemasan itu tergambar pada raut pasangan suami istri atas nama Kasno Srijarwati Mansur (65) dan Ani Herawati (62).

Keduanya merasa, isu rencana kenaikan biaya ibadah haji sangat memberatkan.

“Berat ya Mas. Bagi kami berdua, kami keberatan kalau biaya ibadah haji dinaikan, seperti yang ramai dibicarakan. Kami sudah lunas semuanya, tinggal berangkat,” kata Kasno saat ditemui Kompas.com Selasa (14/2/2023) petang.

Kasno mengungkapkan, merasa bingung bila harus menambahkan biaya ibadah haji.

Ibadah yang kali pertama akan dia kalukan ini sudah dilunasi sejak 2020. Saat itu, Kasno dan Ani sudah melunasi biaya haji senilai sekitar Rp 74 juta untuk dua orang atau sekitar Rp 37 juta per individu.

Keduanya juga harus membayar masing-masing Rp 3 juta untuk membayar bimbingan manasik haji yang dilakukan beberapa bulan sejak 2019.

Namun rencana keberangkatan yang sudah dipersiapkan matang semuanya, kandas karena tertunda Pandemi Covid-19.

Pada 2021, lanjut Kasno, yang diharapkan dapat berangkat, ternyata tidak.

Kasno dan istri kembali tertunda karena pemerintah belum membuka ibadah haji seratus persen, hanya 50 persen berdasarkan aturan otoritas Arab Saudi.

“Jadi kami tertunda tiga tahun, tertunda karena Covid-19 dua tahun, 2020 dan 2021. Dan juga tertunda kuota pembatasan di tahun 2022. Terus sekarang ada rencana mau dinaikan, kami berdua keberatan,” ungkap Kasno ditemani Ani.


Tahun ini, Kasno dan Ani mendapatkan angin segar. Pemerintah sudah mencabut PPKM dan ibadah haji sudah kembali diperbolehkan 100 persen.

Keduanya pun sudah mendapatkan jatah untuk berangkat, sehingga rela membayar dan mengikuti kembali bimbingan haji periode kedua sebesar Rp 5 juta untuk dua orang.

Namun, kabar adanya rencana isu kenaikan biaya ibadah haji, membuatnya kembali lemas.

Keduanya tidak tahu lagi harus berbuat apa lagi setelah keberangkatannya menuju tanah suci berulangkali tertunda.

Kasno mengaku keberatan, bila harus menambahkan biaya haji yang sudah ia lunasi. Total sekitar Rp 73 juta yang dia lunasi selama delapan tahun, merupakan hasil tabungan bersama istrinya berjualan.

Kasno dan Ani berharap, pemerintah membatalkan rencana kenaikan haji, utamanya kepada para jemaah haji yang sudah melunasi sejak 2020, dan juga tertunda karena Covid-19.

Menurut keduanya, tunda berangkat karena Covid-19 bukan keinginan keduanya, melainkan musibah yang dialami seluruh belantara dunia

https://bandung.kompas.com/read/2023/02/15/115138178/pernah-gagal-berangkat-haji-karena-covid-19-kini-kusno-dan-istri-resah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke