Salin Artikel

Respons Ridwan Kamil hingga Bupati Indramayu Terkait Surat Pengunduran Diri Lucky Hakim

KOMPAS.com - Bupati Indramayu Nina Agustiani Bachtiar mengaku belum menerima surat resmi pengunduran diri Wakil Bupati (Wabup) Lucky Hakim.

Namun demikian, dirinya memastikan menghargai keputusan Wabup Lucky Hakim dan tetap fokus menjalankan roda pemerintahan Kabupaten Indramayu.

"Saya akan tetap membangun Indramayu, sesuai janji janji saya untuk melakukan perubahan yang terbaik. Untuk masalah ini, kita tidak perlu jadikan polemik ber-negatif thingking-lah. Intinya saya tidak ada masalah dengan wakil," kata Nina, Selasa (14/2/2023).

Tak ada masalah

Selain itu, kata Nina, dirinya mengaku tidak memiliki masalah dengan Lucky.

Nina juga menegaskan, sebagai pejabat publik mereka sudah memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing.

"Karena bagi saya pribadi, tidak ada suatu masalah dengan wakil bupati. Kami sudah punya tupoksi-tupoksi. Bagaimana sebagai kepala daerah, sebagai wakil kepala daerah, untuk pengunduran diri ini saya belum jelas," katanya.

Respons Gubernur Jawa Barat

Dilansir dari Antara, Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil segera segera akan memanggil Bupati dan Wabup Indramayu.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang pengunduran diri Wabup Lucky Hakim

"Jadi, selaku pembina kepala daerah, saya akan memanggil Pak Wakil Bupati, ya juga Ibu Bupati Indramayu untuk mengetahui tabayyun dulu secara umum masalahnya apa, baru nanti masalah administrasi politik dan lainnya menyertai. Tapi per hari ini, kita akan panggil untuk mendengar langsung permasalahannya apa," kata Gubernur Ridwan Kamil di Bandung, Rabu.

Ridwan juga mengimbau kepada seluruh kepala daerah tingkat kabupaten/kota di Jawa Barat, untuk menjaga situasi dan kondisi lingkungan kerjanya.

"Contoh lah Pak Gubernur waktu wali kota kondusif damai jadi gubernur dengan Pak Uu juga kondusif damai, karena tadi silih asah, asih, dan asuh menjadi filosofi dalam membangun Jabar," kata dia.

Alasan Wabup Lucky Hakim mundur

Wabup Lucky Hakim akhirnya membeberkan alasan dirinya mundur dari jabatannya.

Salah satu alasan kuat adalah kegagalan dirinya mengemban amanah untuk mewujudkan janji kampanyenya dulu.

Padahal, kata Lucky, dirinya digaji oleh masyarakat yang sebagian besar adalah petani.

Lalu sebagian besar warga lainnya juga berprofesi nelayan yang bisa tidak pulang berhari-hari untuk melaut.

"Ketika tidak tercapai, betapa tidak tahu malunya saya, tidak tahu dirinya saya, jika tetap bertahan sebagai wakil bupati," ungkap Lucky.

Lalu Lucky sempat memberi contoh soal anggaran makan dan minum Wakil Bupati Indramayu yang mencapai Rp 100 juta per bulan.

"Itu di luar gaji, tunjangan kendaraan, listrik, dan lain-lainnya," kata Lucky.

Lalu untuk kendaraan, ia mendapatkan 3 kendaraan dinas. Salah satu di antaranya, seharga Rp 700 juta.

Belum lagi mobil mewah dengan AC di mana-mana. Semua fasilitas yang diperolehnya berasal dari masyarakat Indramayu yang sebagian kurang mampu.

"Yang bayar itu masyarakat, yang tangannya kasar, yang berada di bawah garis kemiskinan. Kalau mereka tidak dapat yang dijanjikan, saya durhaka," tutur dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, surat pengunduran diri Lucky tertuang dalam surat berkop Bupati Indramayu Nomor 132/335Tapem, tertanggal 8 Februari 2022.

Surat itu ditujukan kepada DPRD Indramayu dan ditembuskan kepada Menteri Dalam Negeri, Gubernur Jawa Barat, serta Bupati Indramayu. (Reni Susanti).

https://bandung.kompas.com/read/2023/02/16/093332778/respons-ridwan-kamil-hingga-bupati-indramayu-terkait-surat-pengunduran-diri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke