Salin Artikel

Makanan Hajat dan Sumber Air Diduga Jadi Penyebab Ratusan Warga di Bandung Barat Keracunan

Dari dugaan itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat mengumpulkan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab ratusan warga mengalami gejala keracunan.

Selain sampel makanan, Dinkes membawa sampel air yang digunakan warga untuk mengolah sajian makanan di gelaran pesta pernikahan warga.

Sampel itu kemudian dibawa ke laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) untuk diketahui kandungan bakteri yang menyebabkan keracunan massal.

Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan mengatakan, hasil uji laboratorium sampel makanan dan air yang dikirim ke Labkesda itu nantinya akan menjadi petunjuk apa penyebab dari kejadian luar biasa tersebut.

"Kita belum tahu hasil uji laboratoriumnya. Kita pastikan dulu hasilnya dalam 3 hari ke depan, apakah ini dari nasinya, atau kesimpulannya ternyata dari air," ujar Hengki saat ditemui di RSUD Lembang, Selasa (28/2/2023).

Jika penyebab keracunan berasal dari sumber air yang digunakan untuk mengolah makanan, maka Pemkab Bandung Barat akan melakukan upaya khusus untuk menelusuri sanitasi air.

Sebab, peristiwa keracunan massal 2 pekan lalu di Kampung Cilangari, Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu juga dipastikan berasal dari sumber air yang mengandung bakteri E coli  yang menyebabkan 106 orang keracunan.

"Jika penyebab 2 KLB ini dari sumber air untuk mencuci beras, maka langkah kita akan lakukan sosialisasi kebersihan atau intervensi khusus untuk daerah-daerah yang membutuhkan filter air," kata Hengki.

Sementara itu Kepala Dinkes Bandung Barat, Hernawan Widjajanto menyebutkan, sampel air yang dibawa untuk diuji lab yakni sumber air yang terakhir digunakan oleh warga untuk mengolah masakan di pesta pernikahan tersebut.

"Selain menguji sampel makanan, kita juga langsung melakukan uji laboratorium air dari keran atau titik terakhir yang digunakan warga untuk memasak makanan," kata Hernawan.

Sampel makanan yang dibawa dan diuji di Labkesda mulai dari nasi, rolade, beef steak, sop, kentang mustopa, capcay, dan rujak. Makanan itu disajikan kepada tamu undangan pada pesta pernikahan yang digelar Minggu (26/2/2023).

"Hasil uji labnya kira-kira keluar sekitar satu pekan hingga 10 hari, setelah itu penyebabnya bisa diketahui apakah dari makanan atau dari air," sebutnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/03/01/070401778/makanan-hajat-dan-sumber-air-diduga-jadi-penyebab-ratusan-warga-di-bandung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke